47. Tinggal Disini Saja

419 65 5
                                    

Terlihat diam namun selalu memperhatikan, terlihat acuh namun selalu mengkhawatirkan, terlihat biasa saja namun sesungguhnya selalu menjaga

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Untuk kesekian kalinya ada hal yang Carel rubah, dan itu terjadi saat ia bertemu dengan Audy secara tidak sengaja dan mebawa pengaruh besar dalam hidupnya.

Seperti saat ini pagi pagi sekali ia sedang berjalan gontai di lorong apartemen gadis itu, sebenarnya Carel bisa saja tidak menghiraukan Audy atau melepas tanggung jawabnya, namun gentleman adalah salah satu karakter yang sangat melekat di jiwa cowok pemilik rambut kecokelatan itu.

Setelah sampai di depan pintu apartemen, Carel menekan sandi yang sejak awal ia masuk diam diam kedalam apartemen ini masih sama.

"Ceroboh banget nih cewek," gumam Carel.

Pintu apartemen terbuka, dan ia segera menuju kamar Audy agar gadis itu bisa segera sarapan bubur yang telah dibawanya lalu minum obat.

Namun Carel terkejut saat Audy malah berada di lantai sambil bersandar pada ranjang.

"Audy lo ngapain disini?" Carel berjongkok dan melihat kondisi Audy.

"Hhsstt diem gue ngantuk."

"Lo bisa tidur dengan posisi kayak gini?" Carel mengangkat tubuh Audy dan meletakkan gadis itu ke atas ranjang.

"Lo jatoh?"

"Pake nanya segala."

"Dari jam?"

"Empat."

"Makannya tidur jangan banyak tingkah."

Audy berdecak, "Lo ngomel mulu pusing gue, tadi gue kebelet terus gue usaha ke toilet tapi kaki sialan ini gamau gerak! Akhirnya gue jatoh gabisa balik."

"Lo sih ga nurutin kata Abe atau Bunda lo."

Audy kembali terpejam, "Sana sana gue ngantuk."

"Udah ke toilet?"

"Ya belumlah!"

"Gue bantu."

"Gausah."

"Lo marah sama gue?"

"Hm!"

Carel berdecak dan mengangkat tubuh Audy, "Sekarang bukan waktunya keras kepala."

Setelah kembali ke atas kasur yang menjadi peneman gadis itu tiap harinya, kini Audy malah menarik selimut.

"Makan dulu."

"Gue ngantuk, sana sekolah."

"Lo harus minum obat."

"Nanti."

Carel berdecak dan membuka selimutnya, "Makan Audy."

"Gue ngantuk Carel!"

"Lo keras kepala banget sih bocah!"

Carel melirik jam di nakas yang menunjukkan pukul enam lewat lima menit yang tandanya masih ada waktu empat puluh lima menit sebelum gerbang sekolah ditutup.

Cowok dengan balutan seragam rapi ini membuka sterofoam yang berisi bubur lalu menarik selimut Audy.

"Ayok makan aaaa."

Audy masih menutup rapat mulutnya padahal sendok itu jelas berada di depan mulutnya.

Carel berusaha sabar, lalu membuat sendok itu ala ala pesawat terbang, "Aaaaa."

SORAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang