65. Keluar Dari Zona Nyaman

269 48 19
                                    

mengapa harus memilih untuk pergi?
kalau kita pernah nyaman bersama...
Mengapa tak kita perjuangkan bersama?

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Perempuan dengan setelan berwarna navy itu tengah sibuk mengeceki beberapa lembar kertas yang berada di pangkuannya.

Jam berdetak seirama, menandakan waktu semakin berlalu setiap detiknya, gadis itu menghela nafasnya lalu meletakkan dokumen dokumen itu.

Audy melihat arlojinya, ini sudah terlewat tiga menit dari jadwal janji temu, gadis itu berdecak, "Abe."

"Hm."

"Lo nggak salah ngasih alamatnya kan?"

"Bener kok," Bahkan Abe mengeceknya sekali lagi.

Audy kembali memanggil sekretarisnya itu, "Abe."

"Apa."

"Gue udah seratus persen Nelva kan?"

"Masih sembilan puluh persen."

"Anda bercanda dengan saya?"

"Nah seratus persen."

"Ih serius, lihat dulu, mereka nggak akan ngenalin gue kan?" Bahkan sekarang Audy menangkup pipi Abe agar memandangnya dengan benar.

Cowok itu menatap jengah kearahnya, "Make up lo berlebihan."

"Nice."

Audy kembali mengecek arlojinya, "Nelat banget si, udah ga mood gue."

"Sabar."

"Kalau bukan-"

Selamat malam, maaf kami terlambat

Audy menoleh dan mendapati sepasang orang itu tersenyum kearahnya, "Tujuh menit, anda membuang sepuluh ribu dollar saya."

Abe menghela nafasnya, gadis ini berulah lagi, Abe mempersilahkan dua orang itu untuk duduk.

Nampak Viona melihat dari atas hingga bawah lalu menyilangkan kakinya dan berbicara menyinggung, "Anda terlihat masih sangat muda sekali Miss Nelva."

"Tentu saja."

"Siapa orang tua anda? Konglomerat bagian mana?"

Audy yang awalnya akan memilih menu, kini gadis itu menoleh, "Kenapa anda penasaran dengan keluarga saya Nyonya Viona?"

"Yah saya hanya ingin tau penyokong dibalik nama besar perusahaan anda."

Audy tertawa hambar, "Anda meragukan saya nyonya?"

Viona menaikkan satu alisnya, "Emm hanya saja, anda terlihat seperti anak manja? Pasti perusahaan ini amanat dari orang tua kamu kan?"

Audy menatap dingin wanita itu, "Saya tidak punya orang tua, puas nyonya?"

Viona mengangguk, "Oh jadi kamu anak angkat keluarga kaya? Atau anak haram?"

"Viona! Kamu keterlaluan!" Suaminya itu memperingatinya.

Lihatlah Bundanya ini menanyakan status orang tuanya, sungguh memang gila! Bagaimana bisa di meeting membahas kerja sama, wanita ini masih saja melontarkan kata kata pedas.

"Apakah istri anda ini selalu seperti ini setiap menghadapi klien?" Audy tersenyum mengejek.

"Saya minta maaf atas-"

"Hey hey sayang, kenapa kamu meminta maaf kepada anak tidak sopan ini? Lihat senyuman itu, sangat tidak sopan!" Nada Viona terdengar sangat ketus.

Abe kali ini menengahi, "Bisa kita mulai-"

SORAI [END]Where stories live. Discover now