23. Murid baru musuh baru

498 66 19
                                    

Aku menyukai tatapan itu, tatapan yang ingin dicintai -Audy Diandra Smith

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

"Mau gue bantuin ngerestart ingatan lo?"

"Gimana cara-"

Tiba tiba wajah Carel sudah berada di hadapannya, mereka saat ini hanya berjarak kurang dari sejengkal membuat deru nafas cowok itu menyapu wajahnya hangat.

Audy mengatupkan bibirnya dan seketika bingung akan bereaksi seperti apa, baru pertamakali dirinya membeku dihadapan cowok seperti ini.

Mata abu terangnya yang terhalang softlents cokelat itu terkunci oleh mata elang Carel, namun ucapan Carel sungguh membuat Audy semakin bingung.

"Udah lupa?"

"Ha?"

Carel kembali menjauhkan wajahnya dan kembali duduk seperti semula sambil menegak minuman yang diberikan oleh Audy.

"Lo selalu ngehindar kalo gue tanya Car-"

Chuuppp

Tanpa aba aba, Carel kembali mendekat dan kali ini cowok itu benar benar mencium bibir seorang Audy.

Hanya sekilas, lalu Carel mundur selangkah dan pergi darisana, namun langkahnya terhenti saat Audy mengucapkan sesuatu.

"Carel! I love you!"

Hanya tiga detik lalu Carel kembali berjalan menjauh, meninggalkan Audy yang teriak teriak disana.

"Bae... Audy suka sama Carel! Beneran! Ga bo'ong! Berhenti dong!"

"CAREL! Lo harus tanggung jawab! Lo udah cium gue! Woy anjing!"

"Carel! Berhenti!" Audy berlari mendekat lalu berhasil meraih Carel saat di lorong sekolah.

Gadis itu mendorong Carel hingga mentok di tembok dan menahan satu tangannya di dinding.

"Carel suka kan sama Audy?"

Gadis itu menatap intens mata elang di hadapannya sambil menghitung mundur di dalam hati.

Lima

Empat

Tiga

Dua

Belum selesai hitungan kelimanya Carel sudah tersenyum miring dan menjawabnya.

"Bukankah ciuman sama sekali nggak berarti apa apa buat lo? Oh ralat tadi cuman kecupan."

Audy bungkam ia hanya menatap heran cowok dihadapannya ini.

"Lo nggak pernah serius Audy, lo cuman cewek yang nggak punya perasaan yang setiap harinya hanya main main!"

Audy terkekeh, "Hidup kamu terlalu serius Bae... Membosankan."

"Gue cuman pengen hidup tenang," jawabnya singkat.

Audy tersenyum lalu mengusap rambut Carel, "Munafik, lihat mata itu, mata yang ingin dicintai."

Lagi lagi Carel bungkam dengan ucapan Audy, kenapa gadis ini seolah bisa membaca pikirannya dan berkali kali menamparnya hanya dengan satu kalimat?! Kenapa?! Kenapa?!

"Wow! Coba ngaca Bae... Lagi lagi kamu natap aku kayak gini," Audy membelai pipi Carel namun tangannya dicekal oleh cowok itu.

"Jangan pernah sok tau tentang gue! sampai kapanpun lo ga pernah bisa memahami gue," Carel berbicara penuh penekanan, lalu melepaskan tangan Audy dan berjalan menjauh meninggalkan Audy yang menatapnya dengan senyuman.

SORAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang