50. Carel X Abe

558 75 10
                                    

Maaf guys barusan update... Aku saranin baca bab sebelumnya dulu kalau kalian agak agak lupa karena udah lama tidak up :"

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Membahagiakanmu setiap saat memang bukanlah keahlianku, tapi menemanimu setiap saat adalah kepribadianku

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪


Ini malam Senin yang tandanya besok harus masuk sekolah pagi pagi karena upacara bendera, dan pada pukul delapan malam Carel harus beres beres pakaian pakaiannya untuk dipindahkan dari koper ke lemari.

Cowok itu memutuskan untuk pindah kesini salah satunya karena ia tidak mau membuat Ibunya curiga karena selalu tidur di rumah dan Carel tidak mau Ibunya khawatir karena Apartemennya digadaikan sementara.

Selesai meletakkan semua pakaiannya, Carel mengambil dream cathcer lalu digantungnya di depan gorden, dream cather itulah penemannya dari dulu, jika tidak ada benda itu, maka mimpi mimpi buruk sering hadir, apalagi jika sedang turun hujan dan ada petir sudah dipastikan Carel tak akan memejamkan matanya saat malam hari.

Carel melihat sekitar, ia masih penasaran tentang Audy, bagaimana bisa gadis ini memiliki dua apartemen mewah sekaligus, memang benar kedua orang tuanya sangat kaya, namun rasanya terlalu tidak mungkin membelikan anak perempuan dua unit apartemen sekaligus, bukankah orang tua biasanya tidak mau berjauhan dengan anaknya?

Ibu Audy pun terlihat mencurigakan, apalagi saat itu Viona jelas jelas mendeklarasikan kebenciannya dengan Audy dihadapan Carel langsung, sungguh tak habis pikir.

Carel menghela nafasnya lalu bergumam, "Sebenernya lo itu gimana Audy?"

Ddrrtt ddrrtt

Hp yang berada di sakunya bergetar, menandakan ada pesan masuk, dengan cepat Carel melihatnya.

Audy Cantik ❤️ : Jangan ke apart ada Abe

Audy Cantik ❤️ : Lo disitu aja

Audy Cantik? -Carel

Carel terheran dengan nama kontak itu, sejak kapan ia mengubah nama cewek gila ke Audy cantik? Ah sial pasti cewek ini membuka ponselnya saat tergeletak tadi pagi.

Carel : Iy

Setelah membalas pesan itu, Carel kembali mengubah nama kontak itu menjadi 'Penyihir' sungguh cowok ini tidak berperasaan.

Kayaknya gue harus kasih password -Carel

Sementara itu di waktu yang sama namun tempat berbeda, Audy meletakkan hpnya saat Abe memberikan latte kepadanya.

"Makasih," Audy menyesapnya sedikit.

"Ini udah malem, nggak dicariin istri lo?" Lanjut Audy.

Abe duduk di tepi ranjang, "Emma udah tau gue ada disini."

Audy mengangguk, "Oh."

"Nelva."

"Hm."

"Kenapa lo jadi dingin gini? Lo terasa jauh."

Audy terkekeh, "Bahasa lo ketinggian, otak gue ga nyampe."

"Maaf."

"Apasih Abe? Maaf mulu dari kemaren, menikah itu keputusan lo."

"Tapi lo jadi dingin sama gue Nelva," tegas Abe sekali lagi.

Audy tersenyum lalu membenarkan posisi duduknya, "Emosi gue kemaren masih labil, sini peluk abang Abe."

SORAI [END]Where stories live. Discover now