38. Brazen Bull

411 65 8
                                    

How you get them is how you lose them

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Dimohon seluruh siswa untuk menuju aula sekolah, karena ada workshop dari dari pihak bk SMA Angkasa, terimakasih.

Suara salah satu guru menggema di seluruh penjuru sekolah, membuat semua murid mendesah kecewa, terlebih murid kelas sepuluh dan sebelas, karena mereka kira workshop membosankan itu hanya untuk kelas dua belas, tapi ternyata perkiraan mereka salah.

"Ah elah males banget."

"Palingan juga ceramah."

"Bahas apasih BK."

Glen melirik kearah teman temannya bergantian, "Kabur?"

"Bolos sekalian lah jing," Valen berdiri dari duduknya dan diikuti oleh teman temannya.

Lalu kelima orang itu berjalan menyimpang dari murid lainnya yang akan menuju kearah aula sekolah, tapi sialnya ia justru bertemu guru kesiswaan.

"Valen kamu lagi ya! Bandel sekali kamu," Guru itu menjewer telinganya, membuat Valen kesakitan.

"Aduh bu ampun bu, sakit."

"Kalian mau kabur kan?"

Glen malah cengengesan, "Ibu guru yang cantik suudzon aja deh, kan kita mau lewat jalan lain, kangen muter muter sekolah."

"Alasan saja ya kamu."

"Maafkan kita bu, kita akan segera ke aula sekolah."

Guru itu berdecak, "Tisya Tisya, kenapa kamu murid baik baik bisa berteman dengan mereka? Ibu sangat menyayangkannya."

Tisya tersenyum, "Orang tua saya tidak pernah mengatur pertemanan saya."

"Nah itu makannya ibu saranin-"

"Maaf bu, tapi ini hak saya berteman dengan siapa, dan saya tidak peduli apa kata orang lain, kami permisi," Tisya memang seperti itu, ia memang pendiam dan sopan, tapi jika temannya diusik, jangan harap Tisya hanya diam saja.

Audy hanya tersenyum, terkadang ia heran dengan pemikiran orang orang dewasa, tapi tak bisa dipungkiri bahwa mereka lebih berpengalaman dan tidak mau generasinya menjadi salah langkah, tapi apa daya sifat keras kepala seorang remaja? Kita hanya sedang mencari jati diri silahkan membimbing kita tapi jangan mengatur apalagi mengekang kita, yah kebanyakan remaja membenci hal itu bukan?

Gurunya berdecak heran menatap kepergian lima orang itu, "Anak itu, padahal dia saat sendiri terlihat sopan, tapi kenapa saat bersama temannya? Ah apakah aku salah ucap?"

Dan yah disinilah mereka sekarang, berakhir di aula sekolah yang penuh sesak, lengkap dengan guru bk yang sudah berjajar rapi di depan sana.

Dan spanduk besar yang bertuliskan tema mereka hari ini 'MENTAL HEALTH'

Audy yang membaca itu hanya terkekeh ringan, apalagi saat mendengarkan petuah petuah dan doktrinan dari bapak ibu guru bk, membuatnya sangat muak.

Teori doang -Audy

Bahkan mereka gatau cara nerapinnya -Audy

Masih banyak orang gila di dunia ini yang pantes mati -Audy

Stop pembullyan? Sanksi tegas? Cih omong kosong! -Audy

Itulah omelan Audy di dalam hati, saat ada seseorang yang menyampaikan sesuatu di depan sana, sampai pada situasi dimana Ibu guru yang berada disana bertanya kepada audiens.

SORAI [END]Where stories live. Discover now