40. Benang merah

416 62 7
                                    

Jika kalian melihat sesuatu yang aneh dari seseorang, jangan mencela dia, tapi rangkul dia, karena sejatinya gangguan kepribadian sangat erat dengan cara kalian memperlakukan mereka

🗡️🔪🗡️🔪🗡️🔪

Bara lagi lagi tertawa, "Mood lo berantakan banget kayaknya pagi pagi gini?"

Audy tersenyum smirk menatap Bara yang sedang menambahkan kecepatannya, "Jadi pacar gue?"

Bara yang awalnya menambahkan kecepatan kini justru mematikan mesin itu dan turun darisana, ia mendekat kearah Audy sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Audy tersenyum, tapi masih tetap fokus dengan kegiatannya, "Kenapa diem? Jawab dong."

"Serius nggak nih?"

Audy terkekeh, "Tergantung."

"Tergantung apaan?"

"Tergantung jawaban lo," jawab Audy cepat.

Bara tertawa lalu mendekat dan bersandar kepada pegangan tredmill itu sambil memandangi Audy.

"Gue tau gue sexy kalo lagi olahraga, mata lo biasa aja."

Bara lagi lagi tertawa sambil menggelengkan kepalanya lalu menambahkan kecepatan treadmill milik Audy, membuat gadis itu kini juga mempercepat larinya.

"Bara! Gila ya lo?! Anak setan!"

Audy menghindari mesin itu yang terlalu cepat dan mematikannya, kini ia malah menghampiri Bara yang sedang duduk di dekat sana sambil memasang pembalut tangan.

"Lo sakit hati beneran sama gue?"

Bara menghentikan balutan tangannya, lalu menyentil dahinya, "Sadar! Lo kalo stress makin nyeremin!"

Audy memekik dan menyentuh dahinya, "Lo?!"

Bara menoleh, "Apa? Lu segitu gabutnya ya jadi suka main main?"

Audy tersenyum, "Mau main sama gue Bara?"

Tak seperti awal perjumpaan mereka, Audy melihat Bara akhir akhir ini banyak berubah, entah apa yang membuat cowok itu menjadi lebih pendiam dan oh ya satu lagi, sepertinya cowok ini sama sekali tak tertarik kepadanya.

"Nanti."

Audy berdecak, "Yaelah, ga seru lu! Mana Bara yang suka tantangan?"

"Lu diputusin Carel jadi tambah gila ya Audy?"

Audy memekik tak terima, "Enak aja! Gue yang mutusin dia!"

"Iya terserah lo, cewek cantik bebas."

"Kenapa?"

"Emang gitu kan prinsip gue dari awal?"

Audy berdecak, "Bukan, kenapa lo udah nggak tertarik sama gue?"

"Seberapa deket kita buat gue cerita alasannya?"

Gadis itu mendengus sebal, "Yaudah sih kalau nggak mau cerita."

"Ada satu wanita," Bara menjeda ucapannya sebentar.

"Yang buat gue sadar artinya menghargai seorang perempuan," lanjut cowok itu.

Apa apaan ini kenapa Bara seperti mengakui perasaannya kepada wanita lain di depan Audy? Gadis ini juga rasanya seperti tak berbicara dengan seorang Bara, mengenalnya lebih dari setahun membuat Audy terheran heran sejak tadi dengan sikap dan ucapan seorang Bara.

Kenapa nih cowok? Udah dapet hidayah? -Audy

"Sakit lo?"

Bara menggeleng, "Mau gue kasih tau siapa orangnya?"

SORAI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang