"Tidak."

Rubah itu menoleh saat Naga bintang--sebutan untuk sang Naga karena memiliki tubuh mirip dengan langit malam di penuhi bintang--menunjukkan sehelai rambut emas dengan sedikit warna perak.

"Heh, manusia? Memangnya mereka bisa masuk kemari?" Rubah tersebut duduk di samping Sang Naga. "Kecuali anak aneh yang membuat perjanjian dengan Phoenix biru."

Naga hanya diam.

"Ya, jika dia sampai disini artinya dia istimewa." Sang Rubah menguap. "Ayo tidur."

***

Membuat portal di tempat yang acak memang adalah sebuah ide buruk, buktinya sekarang dia harus berenang hingga ke pinggir danau karena dia membuat portal dalam keadaan panik dan membuat portal itu berujung di tengah danau berkilau kesukaannya.

Anstia sampai di pinggir danau dengan keadaan basah kuyup, dan terimakasih pada gaunnya yang sangat menyerap air hingga rasanya Anstia akan jatuh jika dia tidak sanggup mengangkat tubuhnya.

Jatuh terbaring di atas rumput dengan satu sepatunya yang sudah lepas, Anstia mengatur nafasnya yang memburu.

"Kenapa kau basah?"

Anstia membuka matanya, menemukan Pangeran Brandon yang berjongkok di sampingnya, serta Pangeran Kedua, Phil, oh jangan lupakan Kasilva yang menatapnya dengan cemas.

"Ah, aku sedang belajar berenang." Anstia memaksakan senyumannya, tidak mungkin dia bilang dia membuat portal secara panik dan tiba di tengah danau dan tenggelam.

"Memakai gaun?" Pangeran Phil mendengkus pelan, tapi Anstia mengabaikan itu. "Perlu bantuan untuk mengeringkan pakaian? Kau 'kan tidak memiliki sihir untuk melakukan itu."

Anstia hanya diam. Kalau saja dia sedang tidak dalam mode berbohong tentang sihir mungkin sejak tadi dia sudah mengeringkan pakaiannya.

"Putri, apa perlu aku bantu? Aku bisa membuat pakaian Putri kering dalam sekejab dengan sihir." Kasilva menatap Anstia yang menutup mata dengan helaan nafas panjang.

"Lakukan Kasilva, kau 'kan memiliki sihir." Pangeran Phil memang selalu berhasil membuat kesabaran Anstia habis. Tapi dia harus sabar. Setidaknya biarkan dia pergi dari tempat ini.

Anstia merubah posisinya menjadi duduk, gadis itu menghela nafas pelan. Dia menoleh pada Kasilva. "Ya, tolong keringkan pakaianku."

Mata Kasilva berbinar, tidak menyangka bisa menolong Putri Anstia. Kasilva mengangguk, dengan sedikit sihir pakaian Anstia yang awalnya basah menjadi kering, bahkan rambutnya juga.

"Terimakasih." Anstia meraih sepatunya yang terlepas dari kakinya, ternyata sepatu itu juga kering. Anstia berdiri, memberikan salam sebelum berjalan kembali ke Istana.

"Kau kelihatan tidak baik-baik saja." Pangeran Brandon yang mengikuti Anstia bersuara, Pangeran Bungsu itu menatap Anstia yang hanya diam. "Apa kau sesedih itu karena Pangeran Haindre harus pulang hari ini?"

Wajah Anstia sedikit memerah, tapi dia bisa mengendalikan dirinya. "Tidak. Aku hanya kelelahan karena berenang."

"Heh? Kau benar-benar berenang menggunakan gaun di danau?" Pangeran Brandon geleng kepala. "Kau hebat."

"Berhenti menggangguku, Kak."

"Hei, aku hanya bertanya."

"Bermainlah dengan Kasilva, jangan mengganggu. Sekarang dia adikmu, 'kan."

Brandon menaikkan sebelah alisnya, dia menahan tangan Anstia membuat adiknya itu berhenti. "Apa maksudmu?"

Anstia menghela nafas. "Apa?" Dia menatap Pangeran Brandon.

"Kasilva."

Menghela nafas panjang sekali lagi, Anstia melepaskan tangan Pangeran Brandon yang menahan tangannya, tapi Pangeran Kelima Kerajaan Ambertia itu tetap menahan tangan Anstia. "Sejak Kasilva datang Kakak tidak pernah bermain denganku, jika Kakak memiliki waktu pasti akan di habiskan dengan Kasilva. Dengan itu semua jelas, kan?"

"Aku bermain dengannya untuk mengorek informasi tentang siapa dirinya."

"Tapi Pangeran terlihat menikmati itu semua." Brandon menatap Anstia tajam, dia tidak suka jika Anstia memanggilnya dengan seperti itu. Mereka jadi seperti memiliki jarak, Brandon benci itu. "Sudahlah, aku mau istirahat." Anstia melepaskan tangan Pangeran Brandon.

"Dengarkan aku dulu."

Pangeran Brandon meraih tangan Anstia tapi gadis itu keburu menarik tangannya. "Selamat sore, Pangeran." Anstia melanjutkan langkahnya.

"Anstia!"

. . .

Setelah sekian lama, update juga.

Mulai panas nih 😆

Aku ada buat cerita baru mirip-mirip dengan Anstia siapa tau minat. Cek work aku >_<

TAWS (1) - AnstiaWhere stories live. Discover now