Part 65 - Will you marry me?

5.2K 211 64
                                    

Happy reading!
Jangan lupa vote and comment.

_____

Keadaan yang seperti inilah, yang paling aku benci; saat dimana aku sangat membutuhkanmu. Namun aku hanya mampu tersenyum hambar, mendapati kenyataan jika kamu belum ada disisiku.

.
.
.
.
.

Noted : kalian harus dengerin mulmed di atas sambil baca part ini. Biar feel nya makin dapet guys!

***

Walter the Palm, Dubai Internasional Hotel & Suites.

"Nona sudah bangun?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nona sudah bangun?"

Sayup-sayup Kaylee bangun dari tidurnya. Dari kaca balkon terlihat hari sudah mulai sore, beberapan jam lagi hampir berganti malam. Ia tertidur sudah sejak siang tadi, terbangun karena perutnya lapar.

Jose tidak ada di sampingnya. Ia hanya mendengar suara yang cukup asing di telinganya. Ternyata, ada kurang lebih delapan orang pelayan wanita yang berada di dalam kamarnya. Semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

Ada apa ini, Tuhan?

Kaylee bersandar pada sisi ranjang. "Baru saja. Apa kalian diminta Jose untuk datang padaku?" tanya Kaylee, dengan sedikit bingung.

Hari ini adalah perayaan hotel barunya Jose. Tapi, mengapa seolah pria itu melakukan semuanya dengan berlebihan?

"Iya, Nona. Tuan Walter yang meminta kami untuk membantu anda bersiap." Ucap salah satu pelayan itu dengan sopan. Wajahnya sedikit lebih tua daripada pelayan yang lainnya.

"Bukankah masih lama, ya?"

"Benar, Nona. Kami diberikan waktu Tuan selama empat jam untuk membantu Nona bersiap."

Kaylee langsung melihat sekelilingnya. Empat jam, hanya untuk berdandan dan berganti pakaian?

Namun, seketika pemikiran nya lenyap. Wajar saja lama, disana sudah ada pelayan yang menyiapkan satu set peralatan menicure pedicure, body spa, dan serangkaian perawatan lainnya.

Kaylee tersenyum, hatinya menghangat. Jose sangat mengerti dirinya, tanpa susah-susah ia mengatakan semua.

Beberapa hari ini, kegiatannya cukup menguras energinya. Lelah, sangat. Pekerjaan kantor yang menumpuk, dan bepergian selama beberapa minggu ini sangat melelahkan. Beruntunglah ia memiliki pria seperti Jose, yang mengetahui semuanya lebih dari dirinya.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now