FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
DON'T COPY MY STORY !
21+ ! Bijaklah dalam membaca!
__________
Jose Stephen Walter, dia adalah seorang billionaire muda berusia 25 tahun. Berwajah tampan, rahang yang begitu tegas, teramat rupawan, dan memiliki...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
Dua hari sudah semenjak Kaylee terbangun dari tidur panjangnya, akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang. Keadaannya sudah cukup membaik, luka di perut dan kepalanya perlahan memulih. Tetapi, Kaylee tidak diperbolehkan kembali ke USA lebih dulu oleh Chelsea, wanita itu meminta Kaylee agar menetap sementara waktu di Perancis hingga kondisinya benar-benar pulih.
Brian sudah kembali menggunakan pesawat pribadinya, bersama dengan Clay dan juga Victor. Queena? sesuai janjinya, Brian meminta Queena untuk menemani Kaylee sementara waktu. Jose masih tetap keras kepala dengan pendiriannya, pria itu memilih menetap di Perancis hingga semuanya sudah kembali lagi dan membawa Alee nya pulang.
Kaylee tengah berada di mansion Chelsea, tepatnya berada di taman bunga lily bersama Queena.
Kursi panjang berwarna putih, dengan hamparan bunga lily membuat Queena tersenyum terus-menerus di tempatnya.
"Kau menyukai bunga lily?" Tanya Kaylee.
Queena mengangguk antusias. "Dulu, aku kerap sekali menamam bunga lily bersama ibu ku. Setiap pagi kami selalu menghabiskan waktu di taman. Aku dan ibuku sama-sama menyukai bunga lily."
"Memangnya ibu mu dimana? Apa mereka tidak mencari keberadaanmu?"
Queena menggeleng lesu. "Ibu ku sudah lama pergi. Sekarang, ibu ku sedang melihat aku diatas sana." Queena menunjuk langit-langit. "Aku hanya tinggal bersama ayahku, tetapi hubungan kami tidak terlalu baik."
Kaylee menutup mulutnya seketika, pertanda ia tengah terkejut dan menahan rasa tidak enak pada Queena. "Astaga! Maafkan aku, aku tid--"
"Tidak apa, Kaylee. Aku sudah mengikhlaskan ibuku."
Kaylee tersenyum hangat, lalu tubuh nya mendekat dan memeluk Queena. "Kau tidak sendiri, Queena."
Kay melepaskan pelukannya. "Apa kau bisa menceritakan padaku, mengapa kau bisa disini? Dan bertemu dengan kami?"
