Part 71 - Curiga

3.7K 144 140
                                    

Happy reading.
Don't forget like and comment, please!

_____

Brian duduk termangu di kursi kebesarannya. Pandangannya kosong. Jemarinya mengetuk meja kerjanya. Jas hitamnya sudah ia tanggalkan. Brian langsung terdiam kala melihat kalender di mejanya menunjukkan hari yang sangat tidak ia harapkan hadir dalam hidupnya. Dua hari lagi Kaylee sudah sampai, itu artinya pembicaraan yang dibicarakan dengan keluarganya saat itu akan segera diketahui Kaylee. Hal ini benar-benar membuat Brian pusing selama beberapa hari ini terakhir ini.

Brian mengusap wajahnya dengan kasar. Perasaannya semakin tidak karuan saat melihat tumpukan berkas ada di depannya. Ia berdecak.

"Shit!"

Kekesalan Brian semakin menjadi saat pintu kerjanya diketuk.

"Sudah kubil--"

"Apa aku mengganggumu?" kepala Clay tiba-tiba menyembul dari balik pintu. Dengan senyuman khasnya.

Brian menghela napasnya pasrah. "Masuk saja."

Clay masuk dan berdiri di depan meja Brian. Tangannya berkutat pada berkas yang ia bawa. Lantas Clay memberikan berkas itu pada Brian.

"Ini adalah materi meeting kita hari ini. Bukankah kau yang akan memimpin meeting kali ini?"

Brian langsung melihat jadwalnya. Dan yang dikatakan Clay benar, hari ini ia harus memimpin meeting perusahaan adiknya. Beatrix Company.

"Baiklah, aku akan menyelesaikan semuanya."

Clay mengangguk. "Uhm... bagaimana dengan Kaylee? Aku ingin tahu kabarnya saja, sepertinya Jose sengaja melarang adikmu untuk tidak menggunakan ponsel disana. Aku menghubungi beberapa kali tidak mendapatkan jawaban."

Memang benar apa yang dikatakan Clay. Kaylee sulit untuk di hubungi. Jika memerlukan sesuatu Jose yang akan menghubungi lebih dulu. Sepertinya dua manusia itu memang benar-benar tidak ingin di usik keberadaannya.

"Dia baik-baik saja. Lusa akan kembali."

Mata Clay langsung berbinar. "Sungguh?"

"Ya. Aku sudah pusing mengurus perusahaannya. Bukankah kau juga?" tanya Brian dengan senyum di wajahnya. Tidak segelap tadi.

Brian mengenali Clay sudah sedari lama. Jadi mungkin itu yang membuat Brian tidak terlalu dingin dengan Clay. Namun berbeda jika di depannya adalah Queena. Mereka seperti seorang musuh yang menghadapi peperangan.

Clay tertawa. "Sangat. Sampai-sampai kepalaku hampir pecah," Clay dan Brian tertawa, "Well, tapi aku senang. Dia bisa pulih dan menemukan dunianya kembali. Aku hanya berdoa, semoga dia tidak mengalami hal buruk kembali." Ucap Clay tulus.

Seketika senyuman Brian pudar. Hatinya sedikit sesak. Kilatan masa lalu Kaylee berputar di kepalanya. Bagaimana saat ia bertemu pertama kali dengan adiknya hingga sampai gadis itu bisa merekah kembali senyumnya. Saat gadis itu hancur, terpuruk, dan hampir mencelakai dirinya beberapa kali. Sungguh, untuk mengatakan hal itu benar-benar membuat Brian sangat takut.

"Aku juga berharap kau tidak mengalami hal buruk lagi, Lili. Ini seperti mimpi buruk." Batin Brian dengan memijat pelipisnya.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now