Part 79 - Finally, she really knows!

2.3K 149 66
                                    

HAPPY READING!

_____

Sudah sembilan tahun lamanya Kaylee ditinggalkan oleh sosok Luxero dan Cristal dalam hidupnya. Termasuk Letty, adiknya. Dan tepat hari ini adalah peringatan kepergian mereka. Hari dimana semua kekuatannya seolah lenyap begitu saja. Peringatan ini sekaligus mengingatkan dirinya tentang peristiwa kepergian keluarganya. Semua trauma, ketakutan, dan kecemasan seolah menegurnya dengan terang-terangan. Ia benci itu.

Dan sekarang, usai mengunjungi sebuah gereja dan pemakaman yang letaknya sama-sama di New Hampshire, Beatrix Palaces mungkin adalah tujuan terakhirnya. Tempat tinggalnya dulu bersama kedua orangtuanya. Sekaligus, tempat terjadinya tragedi pembunuhan kedua orangtuanya yang terjadi didepannya. Kilas balik memory terus terbayang ketika Kaylee datang ketempat itu.

"Masih ragu untuk datang?" tanya Jose. Memiringkan kepalanya dan jemarinya sudah menyapu pipi Kaylee lembut.

Kaylee meremas jemarinya dan sesekali mengigit bibir bawahnya.

"Lepaskan, bibirmu bisa memar jika kau mengulangnya terus-menerus." Ujar Jose memegang bibir Kaylee dan meraih jemari Kaylee menggenggamnya.

"Ini berat. Sudah hampir lima tahun aku tidak mengunjungi palace keluargaku karena trauma itu. Dan saat memutuskan untuk datang, tiba-tiba aku khawatir dengan diriku sendiri." Ujar Kaylee sembari menundukkan pandangannya saat mobil limousine milik Jose sudah memasuki jalanan yang hampir dekat dengan palace keluarganya.

"Pelankan kemudinya." Ujar Jose pada supir yang membawa mobilnya. Seolah ia bisa membaca tatapan istrinya.

"Baik, Tuan."

Jose langsung mendekap istrinya kedalam pelukannya. Memberikan kehangatan dengan jemari yang mengelus pundak Kaylee. "Walaupun begitu, kau harus mengatasi trauma dan ketakutanmu. Semakin diabaikan, kau akan terpuruk terus-menerus. Ada aku, tidak perlu risaukan apapun. Aku yang akan memastikan sendiri istriku baik-baik saja."

Setidaknya, rengkuhan dan kalimat hangat yang Jose lontarkan mampu menenangkan hati Kaylee.

Kaylee membalas pelukan Jose tak kalah eratnya, matanya terpejam menikmati aroma tubuh suaminya. "Akan kucoba."

Selang lima menit, mobil yang membawa mereka sudah berhenti didepan sebuah pintu yang ukurannya cukup besar. Pintu utama yang akan menghubungkan mereka dengan palace. Didepannya sudah banyak para penjaga dan beberapa maid yang menggunakan pakaian serba hitam. Berpakaian sopan layaknya menghargai kedatangan Kaylee dan hari peringatan ini.

Namun, belum ada pergerakan apapun dari Jose maupun Kaylee untuk turun. Kaylee justru menundukkan kepalanya dalam, seolah ia tidak memiliki keberanian untuk menatap bangunan megah yang ada didepannya.

Kaylee meremas jemarinya, dadanya bergerumuh, dan kedua jemarinya sudah berkeringat. "Beri aku waktu lima menit sebelum turun."

Jose langsung menarik Kaylee kedalam pelukannya. "Kita akan turun jika kau sudah membaik."

Kaylee tak menjawab.

Ia selalu lemah saat berada didalam sana. Banyak sekali kenangan yang ia buat bersama keluarganya dalam setiap sudut palace itu. Pun juga tragedi pembunuhan itu juga terjadi disana. Dan ketika ia memutuskan untuk datang kembali, semua kilasan memory seolah membayanginya bersamaan. Itulah alasan Kaylee menghindari datang ke palace keluarganya.

"Keluarkan semuanya sampai kau tenang, tidak masalah jika berlama didalam sini."

Jose juga sama resahnya dengan Kaylee. Melihat kondisi istrinya yang tidak baik seperti sekarang ini adalah kelemahan dirinya. Ia seperti hilang kendali akan situasi, namun ia palingkan karena Kaylee membutuhkan ketenangan darinya.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang