FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
DON'T COPY MY STORY !
21+ ! Bijaklah dalam membaca!
__________
Jose Stephen Walter, dia adalah seorang billionaire muda berusia 25 tahun. Berwajah tampan, rahang yang begitu tegas, teramat rupawan, dan memiliki...
Happy reading!!! Jangan lupa vote and comment ya guys!!! _____
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kay saat ini tengah berada di halaman belakang mansion Walter, seperti taman bunga dengan hamparan yang luas dan indah. Ahhh, tapi jika dikatakan taman bunga Kay rasa bukanlah pilihan yang tepat. Karena tidak ada satupun bunga yang tertanam di taman itu, hanya ada air mancur dan rerumputan hijau yang mendominasi taman itu.
Aneh, itu yang Kay pikirkan saat ini. Mengapa mansion sebesar dan sebagus ini taman bunga saja bisa tidak terurus? padahal disini banyak puluhan maid yang bisa disuruh untuk mengurus taman bunga itu.
Ah sudahlah, Kay tidak ingin memikirkan hal konyol seperti itu. Toh itu juga bukan mansion nya bukan?
"Sayang, ternyata kau disini? sedang melamun huh?" tanya Kathy.
"Hanya ingin keliling mansion saja mom. Well.... mengapa taman bunga itu kosong, ahh maksut Kay mengapa tidak ada satupun bunga yang tertanam di taman bunga itu mom?" ucap Kay sambil menujuk taman bunga itu.
Kathy hanya bisa mengulas senyumnya tipis, tanpa bisa memberitahu sebenarnya "Ikut mommy sebentar mau?"
Kay hanya bisa mengangguk dengan rasa penasaran yang tertahan, kemudian melangkah kakinya mengikuti Kathy. Sebuah kamar dengan pintu berwarna coklat kokoh, yang Kay yakini itu adalah kamar Kathy dan James.
"Kay duduk dulu disini ya, mom ingin mengambil sesuatu sebentar." Kay yang bisa mengangguk, lalu duduk di sofa kecil itu. Ada apa? pertanyaan itu terus terpikirkan hingga saat ini. Rasa penasarannya semakin menjadi-jadi dalam pikirannya.
Sepuluh menit kemudian, Kathy datang dan duduk di samping Kay dengan membawa sebuah buku album tebal berwarna hitam lalu diserahkan kepada Kay, dari tatapan yang diberikan Kathy mengisyaratkan untuk Kay membuka album itu.
"Buka saja, itu adalah album milik keluarga Walter sayang."
Kay segera membuka album itu satu persatu, terlihat jelas seorang pria bermanik mata biru dengan umur yang Kay tebak masih berusia tiga tahun tengah bermain di taman dengan wajah yang ceria seperti kebanyakan anak lainnya begitupun dengan foto seterusnya.
