Part 80 - Silam

1.7K 138 56
                                    

HAPPY READING!

_____

(noted: guys, baca chapter ini harus fokus ya! Ada beberapa part yang flashback ke chapter-chapter awal, dan mungkin ada beberapa dari kalian yang lupa sama chapter awalnya gimana. Soo, biar feelnya dapat dan ga bingung, hati-hati ya bacanya. Terimakasih! )

__

Kaylee melepas cekalan jemari Samuel dan tertawa seolah apa yang dikatakan Samuel adalah lelucon untuknya. "Daddy sedang melawak?"

Sayangnya, Samuel justru menggeleng. Jemarinya menangkup kedua pipi Kaylee lembut.

"Lihat mata daddy, apa daddy berbohong? Lili adalah putri George. Saudara kembar Brian yang sudah kami kira tiada 24 tahun lalu."

Chelsea bangkit dari duduknya dan duduk disamping Kaylee. Merangkul pundak Kaylee dari samping. "Kami tidak berbohong, nak. Penjelasan apa yang ingin Lili tanyakan? Kami bisa menjawab semuanya."

Kaylee memejamkan matanya erat. Jemarinya menarik rambutnya berkali-kali dan menangis tersedu.

Jose langsung menghentikan pergerakan jemari Kaylee. "Alee, stop it! Jangan lukai dirimu sendiri, pukul aku jika bisa membuatmu lega!"

Jose langsung membawa Kaylee kedalam pelukannya. Jemarinya mengepal erat.

Kaylee meronta untuk dilepaskan, namun Jose enggan dan memeluk dengan kencang. "Lepaskan semuanya dan menangislah. Aku mengerti."

Kaylee mendongak. "Tidak, kau salah. Tidak ada yang bisa mengerti sekalipun suamiku sendiri." Jawab Kaylee membuat Jose bungkam.

Kaylee melepaskan pelukan Jose dengan sekali hentakan. Menatap Samuel, Chelsea, dan Brian bergantian. "Apa lagi kebohongan yang kalian sembunyikan dariku?"

"Tidak ada, hanya itu. Kami akan menjelaskan semuanya." Jawab Brian lebih dulu.

Smrik Kaylee terangkat. "Hanya itu?" Kaylee menjeda ucapannya sejenak. "Lucunya, kalimat sederhana yang kau katakan berhasil membuatku seperti orang bodoh yang terlihat lemah dihadapan semua orang.

Kaylee menatap satu-persatu orang yang ada diruangan itu. "Apa karena aku pernah hampir gila karena kecemasanku dan kalian bisa seperti ini? Aku benci dikasihani, sekalipun oleh orang-orang terdekatku!" Kaylee tertawa sumbang diujung kalimatnya.

Chelsea menggeleng. "Nak.. bukan seperti itu tujuan kami!"

Kaylee tidak menggubris justru berjalan menghampiri Brian. Mereka saling beradu tatap. "Semenjak saat itu, kalian yang menjadi kekuatan dan satu-satunya alasanku untuk terus berusaha berdiri. Kalian juga yang selalu meyakinkan aku jika aku bisa sembuh dan baik-baik saja. Namun kalian juga yang mematahkan keyakinan diriku tentang itu semua dengan meragukan dan tidak mempercayai. Masih menganggap aku lemah dan tidak baik-baik saja seolah aku bisa gila kapanpun. Untuk apa semua omong kosong itu? Jika pada akhirnya kalian juga yang menghancurkan semua sendiri."

Semua yang ada diruangan itu seolah disadarkan oleh kalimat yang Kaylee lontarkan. Memang bukan maksud mereka seperti itu, namun secara tidak langsung sudut pandang mereka juga bisa berbanding balik arah.

Brian langsung menarik Kaylee kedalam pelukannya. Tanpa ada balasan dari Kaylee.

"Keluarkan semua yang kau punya, kami tidak akan membela kekacauan yang kami perbuat."

Kaylee melepas pelukan Brian dan menatap Brian. "Aku kecewa, melebihi yang kalian pikirkan."

Kaylee kembali duduk dikursinya.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now