Part 45 - She is come back

12.1K 313 53
                                    

Happy reading!!!
Jangan lupa vote and comment ya guys!!!
____

Happy reading!!!Jangan lupa vote and comment ya guys!!!____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis tengah duduk di atas ranjang tidurnya, di sebelah tangannya memegang sebuah foto seorang pria--gadis itu menangis, entah apa yang ia pikirkan ketika melihat foto itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang gadis tengah duduk di atas ranjang tidurnya, di sebelah tangannya memegang sebuah foto seorang pria--gadis itu menangis, entah apa yang ia pikirkan ketika melihat foto itu.

"Aku mencintaimu, stev. Hikss... kau jahat!" gadis itu terus memandangi foto yang berada di jemarinya, air matanya sedari tadi tidak berhenti saat tayangan televisi menampilkan pria yang sama persis seperti di foto itu.

Gadis itu bangkit dari duduknya, melempar sebuah vas bunga pada televisi yang menyala itu hingga pecah dengan sempurna. "Aku membenci kalian!" gadis itu sudah nyaris kalut dengan emosinya, barang-barang yang berada di sekitarnya pun sudah berpindah dari tempatnya.

Suara yang begitu nyaring di dalan kamar gadis itu, mengundang seorang pria paruh baya untuk memasuki kamar itu dengan paksa. Pria paruh baya itu segera menghampiri putrinya, lalu mendudukkan tubuhnya di samping putrinya. "Ada apa denganmu nak? ceritakan pada papa." Ucap pria paruh baya itu begitu lembut.

"Aku lelah papa," gumam gadis itu. "Aku ingin bertemu dengannya, hiks. Aku tidak mau dia melupakan ku." Gadis itu menatap ayahnya dengan tatapan sendu, rambutnya sudah acak-acakan, tatapan matanya begitu sendu. Ia cantik--bahkan sangat cantik, hanya saja ada sebuah awan hitam yang menutupi kecantikan gadis itu.

Pria paruh baya itu menghela napasnya rendah, lalu sedetik kemudian memberikan senyuman kecil. "Tadi sebenarnya papa kemari ingin berbicara sesuatu denganmu, nak."

Gadis itu mengernyit. "Bicara? tentang apa papa?"

"Papa ingin memberitahumu, jika kau sudah bisa bertemu dengan dia. Papa tidak melarangmu lagi, karena kau sudah sembuh nak."

Gadis itu langsung menatap ayahnya dengan tatapan serius. "Papa, papa tidak bercanda kan?! seriously?"

"Papa tidak bercanda. Sekarang bersiap lah, kakakmu yang akan mengantarkan mu setelah ini."

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now