Part 42 - Dalam Bahaya

9K 262 13
                                    

Happy reading!!

Jangan lupa vote and comment nya yaa!!

_____

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Alee, kau sudah siap?" tanya Jose berkali-kali, pasalnya sudah hampir dua puluh menit gadis itu berkutat di dalam walk in closet hanya untuk memakai bajunya saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Alee, kau sudah siap?" tanya Jose berkali-kali, pasalnya sudah hampir dua puluh menit gadis itu berkutat di dalam walk in closet hanya untuk memakai bajunya saja. Beberapa menit yang lalu gadis itu sudah menyelesaikan make up nya bersama make up artist ternama—sangat flawless, namun begitu cantik di wajahnya saat ini.

Kay mendesah kesal, sedari tadi dirinya begitu kesusahan mengancingkan gaunnya di bagian belakang tubuhnya. Hendak meminta bantuan Jose, tapi gadis itu malu jika Jose harus melihat tubuh bagian belakangnya yang sudah terbuka sempurna. Tetapi jika tidak meminta bantuan pria itu, sampai kapanpun gaun yang ia gunakan tidak akan pernah bisa terkancing dengan sempurna.

Kay menyerah, ia harus meminta bantuan Jose. Tidak memiliki waktu lama, karena sebentar lagi pesta itu akan segera di mulai. "Jose, help me." Pinta Kay dengan sedikit berteriak.

Jose tersenyum geli—ia tahu, gadisnya pasti akan kesulitan mengancingkan gaunnya. Jose segera berjalan membuka pintu walk in closet.

Jose terpaku, tidak bergeming di tempatnya. Hanya mengamati Kay dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Jose. Bantu aku." Kay mendengus. "Aku tidak bisa mengancingkan gaunku."

Jose langsung tersentak, ia tersenyum menggoda pada gadisnya sembari berjalan ke arah Kaylee.

"Kau tidak mencoba untuk menggodaku kan Alee?" bisik Jose di telinga Kay.

Kay mencebik kesal, meminta bantuan Jose bukanlah pilihan yang tepat.

Jose segera membalikkan tubuh gadisnya. Jemarinya sudah mulai mengancingkan kancing satu persatu. Jose memperlambat gerakannya—membuat jemari itu semakin lama bergesekan dengan tubuh gadisnya.

Seluruh tubuh Kay sudah berdesir hebat, matanya sedikit terpejam, mengigit bibir bawahnya. Oh God! Sentuhan Jose begitu memabukkan.

Kancing sudah tertutup sempurna. Jemarinya sudah menyelinap dibalik punggung Kay, memeluknya dengan erat, kepala Jose sudah mendarat sempurna di cerut leher Kay. Kay menelan ludahnya susah payah, hembusan napas Jose sungguh membuat tubuhnya membatu.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now