"Nelva capek abang," Audy berbicara sambil memejamkan matanya.

"Ganti baju dulu sana, gue mau ngecek dokumen."

Audy membuka satu matanya dan terlihat Abe sedang berhadapan dengan laptop silver itu, "Masih aja kerja, santai sini kenapa, lo ga capek?"

Abe menoleh, "Yaudah kalo gitu lo yang kerjain?"

Audy malah cengengesan dan kembali memejamkan matanya, "Ehehehe makasih, lo aja."

"Abe."

"Hm."

"Lo nginep dong malam ini."

"Kenapa?"

"Malam ini terakhir gue di apartemen, besok gue pindah ke penjara."

Abe menghentikan jari jarinya yang sedang mengetik lalu meletakkan laptop itu diatas meja dan menghadap dirinya penuh.

"Penjara? Lo bunuh siapa kali ini sampai bisa ada yang ngelaporin?"

Raut khawatir dari wajah Abe membuat Audy tertawa, "Penjara sama dengan rumah gue, abang maksa."

"Ah elah gue kira penjara beneran!"

"Gasuka tapi! Culik gue dong Abe, bawa kemana gitu."

"Mulai gila lo?" Abe menatapnya jengah.

Audy menghela nafasnya berat, "Kalo bukan abang yang maksa gue juga gamau!"

"Tolak aja beres."

"Opsi itu lebih baik daripada abang tinggal di apartemen gue."

"Identitas lo terancam, hati hati."

"Gue tau."

"Arrgghh!! Bikin gue capek aja!" Audy mengacak rambutnya frustasi.

"Hhssttt, tenang Abe ga mungkin biarin itu semua terjadi," Abe tersenyum miring sambil menatapnya.

_________

"Abang Cayel... Uuu tayang tayang," Naufal meledek Carel yang tengah berjalan disampingnya.

Memang dari kemaren satu sekolah gempar karena tiba tiba Carel dan Audy terlihat seperti pasangan serasi, ya walaupun Carel sebenarnya ogah setengah mampus ngedrama kayak gini.

Kini Carel hanya bisa sabar hingga Audy bosan dan pergi sendiri darinya, Carel yakin bahwa Audy itu tak akan bertahan lama dengannya.

"Diem ga lo anjing!" Carel menoyor kepala Naufal yang sedari tadi meledeknya.

"Kan Rel gua bilang apa, Audy itu suka sama lo!"

"Bacot."

"Abang arel! Anterin Audy pulang ya nanti!" Audy tiba tiba datang dari arah belakang lalu merangkul lengannya membuat Carel menghela nafasnya lelah.

Kan baru juga diomongin -Naufal

"Bawa motorkan?"

"Nggak."

"Punya abang kan? Manfaatin."

"Abang sibuk."

"Punya gebetan kan? Pergunain."

"Males."

"Punya pacar kan? Suruh."

"Kan kamu pacar aku, lupa?"

Naufal berdehem lalu pergi darisana sambil melambai, "Gue duluan ya daa."

Carel berdecak, "Gua ada urusan osis."

"Aku tungguin!"

Carel menyingkirkan tangan Audy dari lengannya, "Kapan sih lo putusin gue? Nyusahin!"

SORAI [END]Where stories live. Discover now