Part 59 - The dead (2)

Start from the beginning
                                    

"Lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?"

"Tidak usah berbasa-basi. Aku kemari tidak untuk mengetahui keberadaan mu." Jose mengalihkan pandangannya kepada semua pengawal, memerintahkan mereka untuk pergi ke dalam ruang bawah tanah. Ken bersama dengan Brian dan Daddy Samuel  juga turut membantu mereka.

"Berhenti!" Teriak putri Fletcer dengan kencang.

Jose tidak mengindahkan itu semua, ia tetap memberikan isyarat untuk pergi menuju ruang bawah tanah.

Putri Fletcer segera menekan earpiece yang tersemat di telinganya. "Amankan seluruh bagian ruangan bawah tanah sekarang!"

"Lakukan semaumu, Elena. Mereka tidak akan pergi tanpa tangan kosong."

Wanita yang berdiri dihadapan Jose adalah Elene Juelleta Fletcer. Elena dan keluarganya lah yang selama ini merubah marga nya menjadi Mavros seusai peristiwa beberapa tahun yang lalu. Dan itu artinya... pria yang berdiri di samping Fletcer saat ini adalah Antonio Helbert Fletcer. Dan Antonio adalah pria yang sudah membuat ayah Victor celaka hingga merenggut nyawanya.

Pada saat acara peresmian hotel Brian di Rusia, Kaylee tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang mengotori gaun nya. Pria itu adalah Antonio. Antonio membawa Kaylee hingga ke lorong yang nampak lenggang, lalu tidak lama ada seorang pria yang keluar dari dalam lift dengan pisau yang berada di tangannya. Allard lah yang melakukan itu semua hingga Kaylee terbaring di rumah sakit. Sebelum kesadaran Kaylee menghilang, ia mengatakan semuanya. Jika ibu dan adiknya sedang berada dalam bahaya. Elena membawa mereka ke dalam  mansion nya. Jika ia tidak menuruti perintah Elena, makan ibu dan adiknya yang akan terbunuh. Mau tidak mau, ia berkhianat dan melukai Kaylee pada saat itu.

Elena melakukan itu semua karena ia tidak ingin kehilangan Jose, terlepas dari kesalahan yang telah ia perbuat selama ini.

Dibalik ini semua, Elena pernah terkena riwayat penyakit gangguan jiwa. Itu semua yang membuat ia menjadi seperti ini.

"Setelah hubungan kita kembali seperti semula, aku akan mengembalikan mereka padamu. Tapi tidak untuk saat ini!"

Jose menatap manik mata Elena dengan tajam. Ia semakin yakin, sedalam apapun tatapan itu, tidak akan pernah ada lagi rasa cinta seperti dulu lagi. Kebohongan yang Elena perbuatan begitu membekas pada hati nya. Hingga memaafkan adalah pilihan terakhir yang sebenarnya cukup sulit untuknya. Namun, lebih sulit lagi jika ia harus kembali tanpa rasa cinta dan memori penghianatan yang begitu membekas.

"Upayaku yang sia-sia, berdiam diri menunggu kau kembali tanpa kabar sekalipun. Begitu aku mendapat kabar tentangmu, penghianatan yang aku dengar pertama kali. Selangkah selanjutnya, aku menyesali karena pernah mencintai wanita seperti mu. Tidak hanya itu saja, kau juga sudah melukai milikku kembali, Lena. Aku mencintai dia, tanpa pengecualian. Jika kau melukai dia kembali, keputusan terakhir adalah membunuh mu saat itu juga. Jangan mengharapkan sesuatu yang tidak bisa terjadi kembali. Aku akan tetap memilih Ale, tidak ada pilihan lain." Tanpa ragu, ucapan itu berhasil menghunus hati Elena.

Berbeda dengan Kaylee, gadis itu terdiam mematung di tempatnya. Pengakuan yang cukup manis, disaat hatinya sedang tidak baik.

Mungkin amarah sudah menguasai Elena sepenuhnya, hingga untuk mencerna ucapan Jose barusan membuat ia merasa tidak terima. Tatapannya langsung tertuju pada Kaylee yang berdiri di belakang Jose, dengan cepat Elena mengeluarkan pistol yang berada di dalam mantel nya. Alih-alih menembak, Jose lebih dulu memutar pergelangan tangan Elena, lalu membuang peluru yang tersemat dalam pistol itu.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now