Part 58 - The dead (1)

Start from the beginning
                                    

"Lebih baik kita turun ke bawah, dia sedang membuat kekacauan kembali sebelum mereka datang." Putra Fletcer melangkahkan kaki nya ke dalam ruang bawah tanah.

Putri Fletcer sudah menggeram marah sedari tadi, emosi nya sudah berada di ujung tanduk. Kilat marah tidak dapat disembunyikan dari balik netra nya.

Di dalam ruangan bawah tanah, dengan pencahayaan yang kurang, di bagian sudut ruangan, terdapat seorang wanita paruh baya dan seorang pria yang tengah di gantung dengan rantai yang mengikat kedua tangannya, tidak lupa kedua kakinya juga terikat dalam posisi berdiri. Wajahnya sudah penuh dengan lebam, tubuhnya terlihat sudah begitu lemas hanya untuk menjaga keseimbangannya.

Sedangkan putri Fletcer, di depannya sudah ada dua pengawal yang masing-masing sudah terikat dengan rantai.

"Rakyat kecil seperti kalian berani menghianati ku, huh?!"

"Aku sama sekali tidak menginginkan berkhianat dari mu, nona. Tapi kau sendiri yang membuat rakyat kecil seperti kami mengkhianati mu." Ucap Saul, salah satu penjaga yang di kirimkan Jose.

"Omong kosong! Cepat katakan, siapa yang membawa mu kemari?!"

"Sampai kami mati pun, aku tidak akan pernah mengatakan pada mu. Siapapun yang mengirimkan kami disini, dia adalah malaikat untuk keluarga kami."

Putri Fletcer menendang dada Keano dengan heels nya yang tajam. Keano memuntahkan darah segar membasahi lantai.

"Ketika kau memutuskan bermain-main dengan ku, hanya ada dua pilihan, berkata jujur atau kematian."

"Aku akan memilih kematian. Lebih baik aku berkhianat dari mu, daripada aku harus berkhianat dari orang yang telah menyelamatkan keluarga ku. Biarkan aku mati membusuk di tanganmu, asalkan tidak mengkhianati dia."

Putri Flecter melayangkan tinjunya pada wajah Saul, menarik paksa surai Saul dengan begitu erat dan membenturkan kepala Saul pada lantai. "Baj*ngan! Tidak seharusnya kau mengatakan itu semua di hadapanku!"

Dengan rasa pusing yang begitu mencekat di kepalanya, Saul mencoba membuka suara nya kembali. "Bunuh aku, jika itu yang kau inginkan. Tapi jangan berharap mereka akan diam saja, mereka lebih hebat dari mu jika itu yang kau pikirkan."

Melepaskan cekalannya pada rambut Saul, putri Fletcer terdiam sejenak.

Satu detik, dua detik.

Disusul dengan tawa yang begitu kencang.

"Jadi, mereka akan berkunjung kemari? Itu sangat menyenangkan, aku sudah sangat merindukan dia. Apa kau tahu? Jalang itu juga ikut kemari?"

"Aku tidak mengenal jalang yang kau maksud, selain itu diri mu, nona." Ucap Keano jujur.

Putri Fletcer hampir saja menancapkan belati nya pada Keano, tapi pergerakannya tertahan oleh putra Fletcer.

"Hentikan, Jueletta! Kau benar-benar gila! Jangan membunuh orang berulang sesuai yang kau inginkan, kau akan menambah masalah pada keluarga kami!"

"Lepaskan! Aku tidak butuh omong kosong mu!"

Sedang di sisi lain...

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now