Part 52 - Wake up

Start from the beginning
                                    

Mempermainkan wanita. Dua kata itu mampu mengingatkan Clay dengan sikap brengsek nya seseorang. Mengingatnya saja sudah terasa begitu menyebalkan.

"Yasudah, kau saja yang menemani Brian. Aku sudah terlalu sering melihat dia. Anggap saja, itu keberuntungan mu hari ini." Ucap Clay santai.

Lucy terlihat begitu bersemangat ketika mendengar jawaban Clay. "Kau serius? kau tidak bercanda kan, Maddi?"

Clay memutar bola mata nya jengah. "Aku serius, Lucy! Jangan membuat ku mengulang ucapan kembali."

Lucy langsung memeluk tubuh Clay. "Terimakasih, Maddison! Aku harus berdandan yang cantik!"

"Memangnya, perusahaan besar mana yang kau maksud tadi?" tanya Clay sembari mengambil minumannya yang berada di atas meja.

"Lington Group dan Sorensen Corp."

Damn!

Jawaban Lucy berhasil membuat Clay tersedak oleh minumannya sendiri.

Fyi
- Lington adalah perusahaan Victor
- Sorensen adalah perusahaan Alga (Part 31)

***

Pagi-pagi sekali, Chelsea sudah berkunjung ke rumah sakit. Membawakan Sam dan Jose sarapan, tetapi Jose sudah lebih dulu pergi ke kantor nya. Hanya tersisa Sam dan Chelsea di ruangan Kay, sedangkan di luar ruangan, ada Allard dan beberapa penjaga lainnya yang menjaga kawasan rumah sakit.

"Sam, bagaimana jika putri kita mengalami amnesia?"

Sam menghela napas nya. "Masih ada kesempatan kecil Kay tidak mengalami amnesia. Kita hanya bisa berdoa untuk putri kita." Sam merengkuh Chelsea ke dalam pelukannya.

"Aku ingin, setelah ini dia tinggal bersama kami, Sam. Aku ingin menjaga dia, kita bisa menjaga Kay bersama-sama di mansion." Pinta Chelsea dengan tatapan memohon.

"Kita bicarakan ini semua setelah Kay bangun, sayang. Jika ia tidak mau, biarkan ia tinggal bersama Brian. Kami tidak bisa memaksa dia untuk bersama kita, bagaimanapun dia juga berhak menentukan pilihannya."

Chelsea melepaskan pelukan tubuhnya, wanita itu lebih memilih menghampiri Kay dan duduk di samping ranjang.

"Putri kecil mommy, kapan kau terbangun nak? Mom sangat merindukan Kay." Suara lembut itu terdengar sedikit parau. Chelsea menangis.

Sam hanya bisa mencoba menenangkan Chelsea. Memeluk tubuh ramping itu dari samping. Perasaan wanita itu begitu lembut, jika dirasa ada orang yang ia cintai terluka---ia lebih memilih untuk menangis, melepaskan semua kecemasannya.

Chelsea merasakan pergelangan tangannya di genggam oleh jemari yang begitu lembut. Chelsea berpikir, itu adalah genggaman tangan Sam. Tetapi, baru saja ia merasakan Jika Sam justru memeluknya dan mengusap rambutnya. Chelsea dengan cepat melepaskan pelukan Sam.

Chelsea tercekat di tempatnya, air matanya semakin lolos dari tempatnya. "Dad, you look that! Kay memegang jemari ku!"

Samuel dengan sigap memencet tombol yang berada di dekat ranjang. Tidak lama Sean dan Max datang untuk memeriksa Kay.

"Nona Beatrix setelah ini akan sadar. Ia sudah melewati masa komanya." Jelas Maxie.

Ada rasa senang yang tak tergambarkan, ketika melihat putri kecilnya yang terbaring di rumah sakit kini sudah melewati masa koma nya. Sebentar lagi akan terbangun, perkataan itu yang selama ini mereka tunggu-tunggu.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now