Part 49 - Teka-teki

9.8K 351 101
                                    

Happy reading!!
Don't forget comment and likes.

_____

*Cerita ini bergenre dewasa, tidak untuk pembaca dibawah umur. Berbijaklah dalam membaca ya!*

 Berbijaklah dalam membaca ya!*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


•••

Seorang gadis cantik, berambut pirang, terlihat menangis tersedu-sedu dari semalaman. Di dalam penthouse nya, gadis itu menumpah kan semua air mata, kekesalannya, dan kebenciannya. Gadis itu adalah Elena, kembali nya dia ternyata tidak membuahkan hasil yang baik, semua rencana dan permasalahan di masa lalu nya sudah diketahui pria yang dia cintai. Lalu, bagaimana dengan hati nya? keluarga nya? Elena meradang, semua yang terjadi seakan menjadi kesalahan Kaylee.

Elena mengambil sebuah foto, foto seorang gadis yang tengah menaiki kuda. Kaylee, foto itu di ambil ketika gadis itu menaiki kuda bersama Sammuel dan Brian.

"Kehancuran, akan dibalaskan dengan kehancuran. Hidup mu tidak akan tenang, Beatrix.!" Elena tertawa begitu nyaring, lembar foto itu sudah hancur, sebuah pisau sudah menancap sempurna di wajah Kaylee.

Elena mengamati foto Jose. "Dan kau... akan kembali denganku, sayang. Karena, gadis itu akan mati! Hahaha!"

Elena sudah mencuat dengan kekesalannya. Bahkan ponsel nya sedari tadi berdering karena panggilan dari ayah nya pun dia abaikan begitu saja.

***

Chelsea terbangun dari tidurnya, ia mengulas senyum nya melihat pemandangan yang begitu lama ia rindukan. Brian dan Sammuel tertidur di sofa paling ujung, dan Jose yang masih terlelap dengan kedua tangan yang menggenggam jemari putri nya. Matahari begitu terik memasuki ruangan itu melalui kaca transparan, seakan tidak membangunkan aktivitas tidur mereka.

"Kau sudah besar, nak. Mom lama tidak bertemu dengan mu. Sekarang, mom bertemu dengan mu lagi disaat kau sudah mencintai putri mommy." Chelsea mengusap pelan rambut Jose. Wanita itu tidak berniat membangun kan Jose, biarlah pria itu beristirahat. Chelsea tahu, jika pria itu akhir-akhir ini memiliki masalah dengan waktu tidurnya, terlihat dari kantung mata dan sorot mata nya yang begitu lelah... sama hal nya dengan Brian.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now