Jose berhasil tertawa di tempat nya. Sebuah hal yang tidak pernah Victor dapatkan, tetapi---semalam ia mendapatkan hal konyol dari wanita yang sempat Victor rayu. Jika untuk pria seperti Victor, yang kerap membawa wanita berbeda setiap malam nya, mungkin---dua tamparan dan lemparan botol kosong saja tidak akan cukup.

"You such a jerk, Ken! Jangan membahas hal memalukan itu lagi di depanku!" Victor memukul perut Ken dengan siku nya.

"Shit! Mengapa kau suka sekali memukul ku, V?!"

Victor hanya mengendikkan bahu nya acuh. Seolah tidak peduli melihat Ken yang meringis kesakitan di tempatnya.

"Aku sebagai teman mu, tidak merasa keberatan dengan apa yang di lakukan gadis itu." Ucap Jose santai, sembari meminum hot chocolate yang berada di tangannya.

"Kalian ini teman macam apa, huh?! Seharusnya kalian membela ku dan menuntut gadis bar-bar itu!"

"Untuk apa menuntut gadis yang melakukan suatu hal yang benar ketika di rayu oleh bedebah seperti mu?" Ucap Jose membungkam Victor.

"Sudahlah, V. Sampai kapan kau akan mempermainkan wanita-wanita itu?" Ucap seorang pria yang sejak tadi hanya memilih untuk bungkam, memperhatikan keributan kecil yang ada di depannya.

Brian Smith George, seorang milyuder muda---sama seperti Jose. Jika Jose menduduki posisi pertama, maka Brian adalah milyuder muda yang menduduki posisi tepat setelah Jose.

Jika Jose dingin dengan seorang wanita, Ken dengan sikap ramah nya, Victor dengan sikap bejat nya, maka---Brian dengan sikap dewasa nya.

Brian mewarisi sosok ayah nya, yang bekerja dengan keras dengan segala upaya nya. Hingga di usia muda nya, ia berhasil meraih perekonomian yang melejit. Menjadi seorang pengusaha hotel, properti, dan memiliki industri di bidang mobil-mobil sport, membuat para wanita mengantri untuk menjadi kekasih Brian.

"Untuk apa berhenti jika mereka saja yang datang sendiri menawarkan tubuh nya padaku?" terdengar Brengsek, tapi itulah Victor. Seburuk-buruk nya manusia, pasti ada sisi baik nya bukan?

"Bedebah sialan seperti mu memang pantas mendapatkan tamparan dari wanita se-malam." Ucap Jose.

"Aku heran, sebenarnya apa yang mereka pikirkan sampai dengan sukarela memberikan tubuh nya pada bedebah seperti dia!" Ujar ken.

"Uang dan kedudukan ku, bukan kah itu yang mereka inginkan selama ini?" Victor menyesap rokok yang berada di jemari nya.

Brian tersenyum kecil, lalu melontarkan pertanyaan pada Victor. "Apa kau tidak penasaran dengan gadis yang menampar mu semalam?"

Victor menghembuskan asap rokok nya "Aku tidak tertarik dengan gadis itu. Tapi perlu ku akui, dia satu-satunya wanita yang berani menolak ku." Victor tersenyum, ketika ia membayangkan keberanian gadis itu.

"Dekati saja dia, maka semua masalah mu akan selesai. Aku yakin, gadis itu jauh lebih baik dari wanita malam mu." Ken bersuara sembari memberi tatapan menggoda pada Victor.

"Tantangan yang menarik." Victor memberikan smrik khas nya. "Apa imbalan yang kalian berikan padaku jika aku berhasil membuat gadis itu jatuh pada ku? Saham?" Imbuhnya.

Brian menggeleng tanpa tak setuju dengan ucapan Victor. "Kau memang brengsek, tetapi kau akan menjadi lebih brengsek jika menjadikan wanita baik-baik seperti dia sebagai bahan taruhan."

"No way! I'm just kidding, brother! Aku tidak se-brengsek itu pada wanita. Aku cukup tahu wanita mana yang pantas bermain ranjang denganku." Victor mengedipkan mata nya saat salah satu pelayan lewat di depannya memberikan tatapan menggoda.

My Husband CEO (PROSES REVISI)Where stories live. Discover now