Chapter 63 [SPECIAL]

7.4K 395 90
                                    

Izinkan aku pergi, dan bahagialah bersama yang lain.

---

Untuk seseorang yang mampu membuatku bertahan.

Hai, Prill.

Kelihatannya emang lebay, ya? Oke, aku nggak peduli.

Waktu kamu baca surat ini, mungkin kamu udah nggak bisa liat aku lagi. Nggak ngejailin kamu dengan tingkah gila aku lagi. Nggak nyusahin kamu dengan sifat kekanakan aku.

Prill, mungkin saat kamu ngira ada hal yang nggak mungkin pergi dari hidup kamu, tapi ternyata hal itu pergi.

Disini nggak ada yang bisa disalahkan. Takdir kita bukan untuk ditentang, tapi untuk diterima. Seburuk apapun takdir itu. Kita harus bisa menerima.

Sudah hampir dua tahun kita bersama, dan malam ini aku ingat. Aku ingat saat pertama kali kita bertemu. Gadis cantik namun jutek yang berhasil membuat aku seperti ini.

Satu bulan lebih aku mencoba untuk mendekatimu, menaklukkan hatimu. Aku sempat menyerah saat tau responmu yang benar-benar diluar pikiranku. Bahkan dulu untuk melirikku pun kamu enggan.

Tapi setelahnya, aku berpikir. Bagaimana kita mau mendapatkan apa yang kita inginkan jika kita cepat menyerah dan tidak ada usaha?

Aku terus berusaha untuk mendapatkanmu, meski aku sering mendapat penolakan dan kata-kata kasar yang sering kamu lontarkan.

Bahkan aku sering berpura-pura izin kedosen untuk pergi kekamar mandi, padahal hal itu sebagai alasan agar aku bisa melewati kelasmu dan bisa melihatmu.

Tapi Allah memang baik. Sebulan setelahnya, aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku dipadang ilalang.

Dan diluar dugaan, itu hari terbahagiaku. Kamu menerimaku. Dan saat itu aku merasa bahwa semangatku untuk bertahan hidup makin bertambah.

Sudahlah, kok kita jadi flashback?

Aku pergi bukan sesuatu yang aku inginkan, Prill.

Tapi kemarin, papa datang didalam mimpiku. Sosok yang selama ini benar-benar aku rindukan. Didalam mimpi itu, Papa bilang dia rindu aku. Dia ingin aku ikut dengannya. Bersamanya disana, jauh dari kamu, Mama, juga Kaia.

Dan sejak saat itu, aku mulai merasakan firasat kalau aku memang harus pergi nyusul papa. Apalagi setiap harinya tubuhku benar-benar terasa kaku dan sakit.

Jika aku pergi nanti, aku hanya ingin kamu bisa mempergunakan waktumu sebaik mungkin. Aku nggak mau kamu terus menangis karnaku.

Tetaplah menjadi Prilly yang pantang semangat. Yang kuat. Yang ceria. Dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Tetaplah menjadi Prilly yang aku kenal, jangan pernah berubah.

Carilah orang yang bisa menggantikanku dan lebih baik dari aku. Yang nantinya bisa menyayangimu lebih dari menyayangi dirinya sendiri.

Aku titip Danu, Raka dan juga Andra. Tolong kamu jaga mereka. Temani mereka bermain dan jangan lupa untuk selalu mengunjungi mereka. Berikan mereka kebahagiaan.

Because YouWhere stories live. Discover now