Chapter 34

4.7K 268 2
                                    

Nb; Thanks for 3k viewers(':
maaf semuanyaa, baru bisa next sekarang. Karna kuota aku juga lagi abis, dan lagi disibukin sama tugas tugas kelas 9)):
Tapi, sebagai permintaan maaf aku, aku update dua part sekaligus. Aku banyak draft di story ini, tapi entaran aja di publishnya, wkwk😂
Selamat membaca.

---

Satu Bulan Kemudian..

Sepasang jari jari tangan milik seorang lelaki tengah bergerak gerak lincah diatas keyboard laptop, menyalin setiap tulisan yang ada di beberapa buku tebal disekelilingnya.

Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 23.40 WIB, namun matanya seolah olah tak lelah menghadap barang elektronik didepannya itu.

Persetan dengan waktu.

Ali harus menyelesaikan segala tugas skripsinya, meski waktu terus berjalan dan hari semakin larut.

Beberapa minggu ini, ali tengah disibukkan dengan tugas tugas dari kampus yang sudah mulai menumpuk. Ia rela setiap harinya harus tidur larut malam agar tugas tugasnya cepat terselesaikan.

Akhir akhir ini, ali jarang menghabiskan waktunya dengan prilly. Terakhir kali mereka menghabiskan waktu bersama, ketika mereka ada di paris van java bandung.

Dan setelah kepulangan mereka dari bandung, mereka mulai disibukkan dengan tugas tugas dan praktek praktek.

Meski sibuk, mereka tetap menyempatkan untuk saling berkabar, meski hanya lewat video call.

Satu minggu yang lalu, ali melakukan kunjungan ke SMPN 199 JAKARTA, ia mendapatkan tugas dari dosennya untuk menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan hukum.

Siswi siswi atsembel jakarta bukannya memperhatikan apa yang ali ucapkan pada waktu itu, mereka malah sibuk memotret wajah tampan ali bahkan tak jarang juga mereka meminta nomer telfon ke ali.

Ali juga sempat menceritakan hal ini kepada prilly sesudah kunjungan itu lewat video call, dan respon prilly malah membuat ali gemas dengan gadisnya.

"Hayy sayangg." sapa ali, saat ini ali tengah video call dengan prilly.

"Hayy juga sayangg, aku kangennn." rengek prilly, ia menunjukkan wajah sedihnya.

Ali terkekeh melihat prillynya, biasanya kalau prilly sedang seperti itu, ali selalu mengelus puncak kepalanya.

"Aku juga sayang, kangen banget malah." sahut ali, ia menyunggingkan senyum.

Because YouWhere stories live. Discover now