Chapter 9

6.2K 401 1
                                    

Cerita sudah direvisi, selamat membaca.

---

Mahasiswa maupun mahasiswi yang ada dikelas Prilly tengah membenahi peralatan tulis dan buku-buku yang berceceran diatas meja saat sang dosen mengucapkan salam dan akhirnya keluar.

Mila memasukkan kotak pensilnya kedalam tas, lalu menepuk bahu Prilly, "Lo gak kekantin?"

Prilly menggeleng, lalu tersenyum tipis. "Enggak, lo duluan aja, Mil."

Mila mengangguk sebelum akhirnya keluar dari kelas.

Prilly mengambil benda berbentuk persegi panjang didalam tasnya, ia mengaktifkan ponselnya yang memang sengaja ia non-aktifkan tadi.

Ada beberapa chatting yang masuk lewat aplikasi line-nya, ada beberapa dari teman-temannya sewaktu SMA dan dari OA.

Prilly tersenyum saat matanya menangkap chat dari seseorang.

Ali Syarief : Sayang, aku masih ada urusan sama pak Guntoro nih diruang dosen. Kamu mau langsung kekantin apa nungguin aku dikelas kamu? Aku nggak lama kok.

Ini yang dia sukai dari Ali, sesibuk apapun lelaki itu, dia tidak pernah lupa memberi kabar untuknya. Dan Prilly benar-benar beruntung bisa memiliki Ali.

Prilly mengetikkan balasan untuk Ali,

Prilly Latuconsina : Aku tunggu kamu dikelas aja, Yang. Lagian aku juga lagi mager.

Tidak butuh waktu lama, Ali sudah menge-read pesannya dan membalas,

Ali Syarief : Yaudah, sabar ya. I Love you😙

Prilly terkekeh, dan kemudian kembali mengetik balasan.

Prilly Latuconsina : Apasih kamu. I love you too jelek:p

Setelahnya Prilly keluar dari aplikasi Line-nya dan mengecek instagramnya.

Tanpa Prilly sadari, Dibelakang Prilly–bangku keempat setelah Prilly ada Randy yang sedari tadi melihat kearahnya.

Sesekali ia mengerutkan keningnya saat mendengar suara tawa yang ia yakini berasal dari Prilly, karna memang kebetulan didalam kelas ini hanya ada dia dan Prilly.

Randy melangkahkan kakinya menghampiri Prilly dan duduk dibangku sebelah Prilly tanpa menimbulkan suara.

Bahkan Prilly tidak merasakan kehadiran Randy, buktinya ia masih fokus sama ponselnya sambil sesekali tertawa.

Randy benar-benar penasaran dengan apa yang dilihat oleh Prilly.

"Hai,"

Prilly tersentak kaget saat mendengar suara, dia menoleh dan langsung diam saat melihat ada Randy disebelahnya. Sejak kapan dia ada disitu?

"Eh, Hai." sapanya balik tak acuh, dia kembali fokus dengan ponselnya.

Randy mendengus, "Lagi liatin apa sih kamu? Hape kamu lebih menarik ya daripada aku?"

Because YouWhere stories live. Discover now