Chapter 14

6.4K 380 2
                                    

Cerita sudah direvisi, selamat membaca.

---

Prilly tercengang. Bibirnya tidak bisa ia tahan untuk tidak mengeluarkan senyuman. Senyum bahagia karna Ali.

Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya sambil sesekali terkekeh. Didepannya ada Ali yang memakai kostum badut Doraemon sambil membawa gitar.

Ali tersenyum kearahnya, lalu tanpa suara dia berkata, "Dengerin ya," setelahnya dia mengerlingkan matanya kearah Prilly.

Prilly menegakkan tubuhnya saat mendengar Ali mulai memetik gitarnya menghasilkan nada yang indah.

Senang bisa mengenal dirimu.

Kuharap inikan selamanya.

Saling mengerti,

Satu pandang, satu jiwa.

Kuharap ini kan abadi.

Ali memetik gitarnya, menghasilkan intro sebelum menyanyikan lirik selanjutnya. Ali juga Prilly sempat tertawa saat melihat enam anak perempuan tadi yang sedang menari-nari asik disekitar Ali.

Resah saat kau jauh dariku.

Senang jika kita bertemu.

Temani aku dalam kesepian ini.

Walau kita tidak bertemu.

Ali memberi jeda lagi untuk lirik selanjutnya, sebelum menyanyikan lirik selanjutnya dia menatap manik mata Prilly sebentar sebelum akhirnya kembali menyanyikan lirik lagunya yang belum selesai.

Tertawa senang, walau masalah menerpa.

Disitu kita saling melengkapi.

Kita nyanyi syalala lala.

Membuat lagu bersama.

Dengan lantunan lagu, kita.

Lirik terakhir, Ali mengerlingkan matanya kearah Prilly yang sontak membuat Prilly tertawa malu.

Enam anak kecil tadi langsung berlari mendekat kearah Prilly setelah mendapat isyarat dari Ali yang Prily sendiri tak paham apa itu.

"Lihat ya, kak." kata salah seorang anak kecil sambil mengerlingkan matanya juga.

Prilly mengernyitkan dahinya tak mengerti saat anak-anak kecil ini mulai berbaris menyamping. "Kalian mau ngapain sih?"

Prilly menutup mulutnya yang sedikit terbuka dengan tangannya. Dia tidak pernah berpikir sebelumnya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Enam gadis kecil tadi membentuk enam huruf juga yang mereka sablon dikaos berwarna hitam milik mereka masing-masing.

Prilly baru menyadari jika memang keenam gadis itu memakai kaos yang sama juga dilapisi dengan jaket berwarna berbeda-beda.

I Love U

Tiga kata itu yang mereka susun didepan Prilly. Enam gadis kecil tadi kemudian berbalik menatap Prilly, kemudian semuanya tersenyum memperlihatkan gigi mereka masing-masing.

Prilly tidak tahan untuk tidak memeluk mereka, Prilly beranjak dari duduknya dan berjongkok ditanah untuk menyejajarkan tingginya dengan mereka sebelum akhirnya dia berpelukan bersama keenam gadis itu.

Ali yang melihat itu mengulas senyum tulusnya. Tanpa sadar tangannya memetik senar gitar, menghasilkan nada yang tak beraturan namun indah jika didengar.

Because YouWhere stories live. Discover now