Chapter 31

5.2K 290 2
                                    

Prilly mengayunkan tautan tangannya dengan Ali kedepan dan kebelakang. Sesekali dia tertawa mendengar lelucon Ali yang terdengar tidak masuk akal namun mampu mengundang tawanya.

Ali mengernyitkan dahinya saat melihat ada satu mobil sport berwarna merah yang terparkir dipekarangan rumah Oma juga Opa Prilly.

Berbeda dengan Ali--Prilly justru langsung melepas tautan tangannya dengan Ali dan berlari kearah rumah seperti anak kecil.

Kerutan didahi Ali sedikit terlihat melihat Prilly yang tampak begitu bersemangat. Namun tak urung--dia juga mengikuti Prilly dibelakangnya.

Prilly membuka knop pintu rumah oma. Di ruang keluarga,terlihatlah Om kesayangannya,Om Bagas yang sedang duduk di atas sofa sembari menyaksikan layar televisi.

Prilly berlari kecil ke arah om Bagas. "Ombasss!! ii kangennn." pekik prilly seraya memeluk tubuh kekar om bagass.

"Yaampun unyil-nya om. Om juga kangen sama unyil kesayangannya om ini." balas om bagas membalas pelukan keponakannya itu.

Om Bagas adalah adik dari papa prilly,om kesayangan prilly yang selalu membelikan apapun yang prilly minta. Om bagas tinggal di jakarta menjadi CEO disuatu perusahaan dengan istrinya Tante Lala yang berprofesi menjadi dokter di salah satu rumah sakit ternama di jakarta. Om bagas dan tante lala sudah dikaruniai putri cantik yang bernama Aqila Yasmind.

Ombass adalah panggilan kesayangan prilly untuk om-nya itu yang berisi singkatan dari Om Bagas.

Dan om bagas memanggil prilly dengan sebutan unyil karna tubuh prilly yang kecil dan mungil seperti unyil.

Ombass melepas pelukannya dari prilly. "Itu siapa nyil?" dagu ombass mengarah ke arah ali yang masih setia berdiri.

Cepat,prilly menoleh ke arah ali dan membawa ali ke depan ombass. "Ini ali om,pacarnya prilly. Ganteng yaa?" ujar prilly memperkenalkan ali.

"Saya ali om,pacarnya prilly." ucap ali sopan memperkenalkan dirinya.

"Kok kamu mau sama unyil sih li? Dikasih pelet apa kamu sama unyil?" tanya ombass ngawur.

Ali tertawa kecil sedangkan prilly memelototkan matanya ke arah om-nya itu.

"Ombass!! Apaan sih,ali tuh nggak aku kasih apa apa,apalagi pelet pelet tuh. Iya kalo ombass,tante lala dikasih pelet buktinya dia bisa kawin sama ombass." cibir prilly seraya tertawa kecil.

"Enak aja kamu!! Om mah nggak pernah melet tante kamu,tante kamu aja yang emang udah cinta sama om." elak ombass membela diri.

Baru prilly akan menjawab,tante lala datang dari kamar sambil membawa aqila di gendongannya.

"Enak aja kamu,kenapa jadi aku sih. Siapa juga yang cinta sama kamu." sambar tante lala membela prilly seraya tertawa.

Prilly menjulurkan lidahnya ke ombass yang masih cengo mendengar ucapan istrinya.

"Piyiii!!" aqila yang berada di gendongan tante lala meminta untuk turun menghampiri prilly.

Prilly jongkok untuk menyamakan tingginya dengan keponakannya itu. "Aqilaaa,piyi kangennn." prilly memeluk aqila dan menggendongnya.

"Saya ali,tante." ucap ali sopan kepada tante lala.

Tante lala tersenyum. "Tante lala. Ini toh pacarnya prilly,ganteng banget ya,pantes prilly nyantol." sahut tante lala memuji ali.
Ali tersenyum tipis sedangkan prilly dan om bagas mencibir ucapan tante lala.

"Yaudah ah,tante mau ke dapur dulu. Oma minta di bikinin sup iga tuh." pamit tante lala lalu berlalu menuju ke dapur.

Aqila melihat ali dan mengedip-ngedipkan mata bulatnya lucu sekali.
"Capa piyi?" tanya aqila dengan polosnya.

Because YouWhere stories live. Discover now