Chapter 1 [PROLOG]

27.2K 935 13
                                    

Baru pertama kali bikin cerita diwattpad, jadi jangan kaget kalo masih abal-abal banget.

--

Cerita sudah direvisi, selamat membaca.

---

"Ali, ayo bangun. Sholat shubuh dulu." Resi membangunkan Ali dengan suaranya yang lembut, tangannya mengusap puncak kepala Ali.

"Sekarang jam berapa sih, Ma? Entar deh, ya. Ali masih ngantuk banget ini." sahut Ali, ia makin mengeratkan pelukannya pada guling.

"Sekarang udah jam setengah lima. Kamu mau bangun jam berapa? Ayo bangun sekarang. Kamu itu, sholat ditunda-tunda. Nggak baik, ah." Resi mengingatkan putranya. Dia menarik selimut Ali lalu melipatnya.

Ali berdecak. Dengan terpaksa, ia bangun dari tidurnya, dan duduk dengan bersandarkan kepala ranjang. Sesekali ia tertunduk-tunduk, menahan kantuknya.

"Dorr." Resi menepuk bahu Ali keras yang sontak membuat Ali mendongakkan kepala dengan ekspresi lucunya. Resi terkekeh.

"Eh-ah mama, mah. Kaget, tau." kata Ali kesal.

"Jangan tidur lagi, Sayang. Sekarang udah jam setengah lima, kalau kamu tidur terus mau sholat jam berapa?" tanya Resi dengan nada yang lembut.

"Ali ngantuk banget, Ma." rengek Ali, dia menyandarkan kepalanya pada pundak Resi.

"Emang semalem tidur jam berapa?"

"Tidur jam setengah dua, ma. Ali abis maen PS sama ngerjain tugas."

"Terus siapa yang salah? Mama gitu? Udah, nggak ada alasan lagi. Sekarang mandi cepetan, abis itu sholat shubuh. Mama mau bangunin Kaia dulu." perintah Resi tegas.

Ali mengangguk lalu bangkit dari ranjangnya, meninggalkan pacar pertamanya-ranjang kesayangannya.

Setelah Ali mendengar pintu kamarnya tertutup, Ali mengambil handuk yang tergantung dibelakang pintu kamar mandi lalu segera masuk kekamar mandi.
.

.

Ali melepas peci putih yang baru saja ia kenakan sholat. Ia mengganti baju koko berwarna hijau muda itu dengan kaos berwarna hitam polos. Sarungnya pun sudah ia lepas dan sekarang sudah berganti celana jins berwarna hitam pula.

Ali menyemprotkan minyak wangi keseluruh tubuhnya, lalu mematut dirinya dicermin sejenak sebelum akhirnya turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama Resi dan juga Kaia-kakaknya.

"Pagi, Ma. Pagi, Kai." sapa Ali ceria. Dia menarik kursi disebelah Kaia.

"Hm, pagi, Li." sahut Kaia, tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Pagi, Sayang." sahut Resi, dia menyerahkan selembar roti berselai coklat milik Ali.

"Makasih, Ma." Resi tersenyum.
.

.

Ali mengikat tali sepatunya, lalu akhirnya mengambil tasnya yang ada diatas sofa.

"Ma, Ali berangkat ya. Kai, gue berangkat." pamit Ali, dia menempelkan bibirnya dipunggung tangan Resi lalu tangannya beralih untuk mengacak-acak rambut Kaia yang tergerai.

Because YouWhere stories live. Discover now