Chapter 39

6.2K 264 0
                                    

Ali melangkahkan kakinya yang masih dibalut sepatu di hamparan pasir putih pantai yang lembut.

Ia duduk diatas pasir, menghirup udara pagi yang masih terasa dipantai ini.

Ali melipat celana jeans panjangnya, sampai diatas mata kaki. Lalu ia melepas sepatunya dan meletakkan disampingnya.

Sebenarnya, ali pergi dengan prilly pagi ini. Tapi karna prilly masih ada urusan dengan kuliahnya, ia tak bisa berangkat bersama dengan prilly.

Ali menatap lurus kedepan, menatap ombak pagi yang tak terlalu tinggi. Menatap keadaan pantai yang tak terlalu ramai.

Ali mengambil ponsel disaku celananya yang tengah berdering, ia melihat caller-id.

Prilly's mine.

Ali menggeser touchscreennya kearah tanda hijau, lalu mendekatkan ponsel ke telinganya.

"Halo? Kenapa sayang?"

"Halo, kamu udah ada di pantai?"

"Iya, ini udah dipantai. Kenapa yang?"

"Yaaaa, aku kira kamu belum ke pantai. Aku cuman mau bilang, urusan aku belum selesai sayang."

"Teruss?"

"Ya aku nggak bisa nyusul kamu kesana, gimana dong?"

"Ya udah nggak papa yang, kamu selesaiin aja urusan kamu dulu, kan bisa kapan-kapan."

"Beneran yang?"

"Iyaa. Kamu sekarang lagi dimana?"

"Dihati kamuuu, hahahahaahh."

"Aku serius ih, kamu tuh. Kamu sekarang lagi dimana?"

"Dikampus nih, lagi diperpus."

Tiba-tiba, ali merasakan ada tangan yang melingkar dilehernya, pemilik tangan itu menempelkan pipi kanannya di pipi kiri milik ali.

Ali tersentak kaget, ia melihat ke samping kirinya, dan mendapati prilly yang masih memegang telfon tengah tersenyum kearahnya.

"Haiiii!!" sapa prilly, tersenyum lebar.

Ali tertawa kecil, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Prilly beringsut dari posisinya, lalu duduk disebelah ali, menghadap ali.

Ali mengubah posisinya menghadap prilly juga, hingga kini mereka berhadapan.

Prilly masih cengar-cengir tak jelas, sambil memain-mainkan alis tebalnya.

"Aku lagi ada dikampus, lagi diperpuss." cibir ali, sambil menirukan gaya bicara prilly.

Prilly tertawa terbahak-bahak. "Apaan sih kamu, hahahaahh." ucapnya, disela-sela tawanya.

"Kamu tuh yang apaan. Udah pinter boong ya sekarang, hm." sahut ali, ia mengacak-acak rambut prilly.

"Nggak boong yang. Aku kan pengen bikin kamu kaget, gituu." sanggahnya, sambil merapikan rambutnya yang berantakan karna ali.

"Entar kalo aku jantungan gimana? Terus kalo aku mati disini gimana? Hayo gimana?" tanya ali beruntun.

Prilly tertawa, sedangkan ali mengerutkan dahinya heran.

Because YouWhere stories live. Discover now