Chapter 53

5.8K 331 23
                                    

Komentar dari kalian kemaren bikin aku puas dan seneng banget.
Makasih antusiasnya😊
Semoga gak kecewa sama chapter ini.
Makasih juga buat 18k viewers, berkat kalian semua(':

---

"Aduhh! Duo jerapah. Kalian tuh ngapain sih ngikutin gue melulu? Mau jadi bodyguard gue, lo pada?" tanya prilly jengah kepada dua makhluk–yang menghantui prilly. (Eh salah, mereka manusia, kok.)

Kemarin. Ada mahasiswa dan mahasiswi baru yang masuk kekelas prilly. Dan kalian tau apa? Mereka kembar. Bukan cuma wajahnya, tapi juga sifatnya hampir sama.

Tapi yang paling bikin prilly kesel. Si kembar cowok tuh, yang gantengnya sebelas dua belas sama bapak tukul, ngikutin kemana pun prilly pergi. Namanya jonathan, katanya. Tapi prilly lebih suka manggil dia JONO. (Karna nama jonathan gak pantes sama muka dia.)

Terus yang satunya lagi, yang kembar cewek. Namanya Laura. Lumayan cantik sih, kalo dibandingin sama mpok elly, tau kan? Lah nih cewek satu, juga suka banget ngikutin prilly. Sama kayak si saudara kembarnya.

Badan mereka kayak jerapah deh, sumpah tinggi banget. (Prilly kalah tinggi, deh.) mangkannya nggak heran kalo prilly manggil mereka berdua itu 'duo jerapah'

Tapi yang bikin prilly aneh nih ya, kan kebanyakan tuh orang kembar namanya hampir samaan. Lah ini? Beda jauh bangetttt. Yang satunya Jonathan yang satunya Laura. Kan gak nyambung banget, gitulooh.

Authornya somplak, hm.

Prilly terus berjalan kearah kantin tanpa memedulikan panggilan-panggilan dari dua makhluk halus dibelakangnya.

"Prilly!" panggil jono–jonathan dan laura secara bersamaan.

Mereka berdua berhasil memegang kedua pergelangan tangan prilly. Prilly menghentikan langkahnya. Memutar tubuhnya dan melihat dua makhluk yang tengah nyengir didepannya dengan wajah tak berdosanya.

"Haduhh. Salah gue apaan sih, yaAllah? Kenapa gue diikutin dua makhluk halus gini?" prilly meratabi nasibnya sendiri. Wajahnya dibuat semelas mungkin.

Jonathan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Enggak kok. Kita bukan makhluk halus. Tuh liat, kaki kita masih napak tanah. Berarti kita itu manusia, bukan makhluk halus."

Jonathan menunjuk kedua kakinya. Sedangkan laura hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil menyengir lebar.

Haduh. kenapa pada bego banget, sih.

"Terserah lo berdua. Sebahagianya lo. Yang penting lo gak guling-guling sambil telanjang aja didepan gue." prilly melipat tangannya didepan dada.

"Lo mau gue telanjang terus guling-guling didepan lo? Iya, babe? Oke, gue siap." jonathan bersiap menaikkan sedikit kaos yang dia pakai.

Prilly membulatkan matanya. Lalu dengan cepat tangannya menggeplak kepala jonathan dengan keras.

"Aduhh. Sakit, babe." jonathan mengadu kesakitan. Tangannya mengusap-usap kepala bekas geplakan prilly. "Kasar banget, sih."

"Babe babe pala lo peyang. Lo kira gue babe lo apa. Lagian lo gila banget, sih. Mesum otak lo, sumpah." tukas prilly tak habis pikir.

Laura yang sedari tadi hanya diam memperhatikan prilly dan jonathan. Lalu berkata. "Kacang gue disini. Pergi gue, cari cowok ganteng. Siapa tau ada yang nyantol, kan bisa gue koleksi dirumah."

"Udah sono pergi. Gak dari tadi aja lo perginya. Ganggu gue aja! Kan gue mau pacaran sama my babe prilly gue ini." jonathan mengerling genit kearah prilly, yang langsung dihadiahi kepalan tangan oleh prilly.

Because YouМесто, где живут истории. Откройте их для себя