Chapter 8 [Flashback]

6.1K 344 1
                                    

Cerita sudah direvisi, selamat membaca.

---

FLASHBACK ON

"Ini buat kamu." kata anak laki laki kecil yang berumur sekitar–tujuh tahun. Tangan kanannya terulur untuk memberikan sebungkus coklat berukuran sedang kepada gadis kecil yang sedang bermain ayunan ditaman.

"Makasih, ya." sahut gadis kecil itu. Tangannya menerima uluran coklat itu.

Gadis kecil itu membuka dan memakan coklat pemberian laki laki kecil itu.

"Kamu mau, coklat?" tanya gadis itu, sambil menyodorkan coklat bekas gigitan kecilnya.

Laki-laki kecil itu tersenyum simpul lalu menggeleng pelan.

"Hay. Nama aku Randy Martin. Kamu siapa?" ucap lelaki kecil yang ternyata bernama 'Randy' sambil mengulurkan tangannya kearah Prilly.

"Hay, Randy. Nama aku Prilly Latuconsina." balas Prilly ramah. Dia membalas uluran tangan Randy.

"Kenapa Prilly sendirian disini? Prilly nggak punya teman?" tanya Randy Penasaran, dia duduk diayunan lainnya.

Prilly menggeleng. "Prilly bunya banyak teman, kok. Teman Prilly baik-baik semua. Mereka lucu-lucu. Prilly suka disini, banyak mainannya. Hihi." Prilly tersenyum. Memperlihatkan deretan giginya yang sedikit coklat.

"Randy sendirian disini? Randy nggak punya teman?" tanyanya balik.

"Randy nggak punya teman, Prilly. Randy suka disini. Dingin, banyak anginnya." jawab Randy dengan polosnya.

Prilly mengangguk mengerti. Lalu mulai memakan coklatnya lagi. Coklat termasuk makanan kesukaannya, meskipun ia sudah diperingatkan oleh mamanya agar tidak terlalu sering makan coklat, tapi Prilly tak acuh.

Randy tersenyum tipis. Lalu berlalu pergi dari tempatnya. Tapi, dia harus menghentikan langkahnya, karna Prilly memanggilnya.

"Randy! Randy mau kemana?" teriak Prilly, Lalu membuang bungkus coklat yang sudah habis dilahapnya.

"Bentar, Prilly. Nanti Randy kembali lagi." sahutnya. Prilly mengangguk.

Lima menit setelahnya. Randy kembali lagi, sesuai dengan ucapannya tadi.

Prilly mengerutkan keningnya saat melihat bahwa randy seperti menyembunyikan sesuatu dibelakang tubuh kecilnya. "Randy bawa apa?" tanyanya.

"Randy bawa sesuatu buat Prilly. Tapi Prilly tutup mata dulu, ya." pintanya sambil tersenyum manis. (Manisan juga senyumnya Ali, hih:p)

Prilly mengangguk. Meski ragu, ia akhirnya menutup matanya. Menuruti ucapan Randy.

Randy mengambil bunga kecil yang tadi sempat ia petik. Lalu, menempelkan bunga tersebut diatas telinga Prilly.

"Ini apa, Randy? Geli. Randy ngasih apa?" tanya Prilly. Ia masih memejamkan matanya.

Randy terkekeh. "Sekarang buka mata." pintanya.

Prillypun membuka matanya dan meraba raba telingannya. Prilly tersenyum saat mendapati setangkai bunga kecil berwarna ungu. Prilly senang mendapat bunga itu.

Prilly menatap kearah Randy kecil. "Randy dapat dari mana?" tanyanya.

"Randy tadi ambil disana. Prilly suka?" randy menunjuk kearah kanan taman.

"Suka. Prilly suka, Randy. Makasih, ya." sahutnya bersemangat.

"Iya. Prilly, Randy boleh nanya?" terdengar nada keraguan dari ucapan Randy.

"Boleh. Randy mau nanya apa?" tanya Prilly sambil menggoyangkan ayunannya kedepan dan kebelakang secara perlahan.

"Prilly mau jadi sahabat Randy? Randy gak punya sahabat. Randy pengen punya sahabat." ucap Randy pelan.

Prilly mengayunkan ayunannya kearah belakang dan kedepan, lalu berkata, "Iya, Randy. Prilly mau kok."

"Beneran? Makasih ya, Prilly. Randy seneng banget." sahut Randy sambil tersenyum sumringah.

"Iya. Jadi sekarang Randy sahabat Prilly. Prilly sahabat Randy." ucap Prilly lembut.

"Iyaaa. Yess yess Randy punya sahabat. Yess." ucap Randy sambil bersorak kegirangan dengan tingkah polosnya.

Prilly tertawa kecil melihat Randy.

.

.

Sejak hari itu, mereka jadi dekat. Setiap sore hari, mereka selalu pergi ketaman tersebut. Bermain ayunan disana, tertawa, dan melakukan hal yang menyenangkan lainnya menurut mereka.

Dan hari ini, hari yang membuat Prilly benar-benar sedih. Karna randy akan meninggalkannya. Sendirian.

"Randy mau kemana?" tanya Prilly sendu

"Randy mau ninggalin Prilly? Randy udah nggak mau main sama Prilly lagi?" tanya Prilly lagi dengan tampang polosnya.

"Randy mau pindah ke surabaya. Randy mau sekolah disana. Papa Randy disuruh pindah sama bosnya ke surabaya. Jadi Randy juga harus ikut." jelas Randy pelan-pelan.

"Yaaah. Prilly sendirian, dong. Prilly gak ada temennya lagi, dong. Ah gamau." Prilly menunjukkan wajah sedihnya.

"Prilly jangan sedih, ya. Nanti kalo Randy udah besar. Randy kesini lagi, kok. Prilly tungguin randy, yaa. Prilly janji yaa?" ucap Randy mencoba memberi pengertian.

"Yaudah deh. Randy pergi aja Prilly ngambek sama Randy." ambek Prilly sambil mengerucutkan bibirnya dan melipat keduanya tangannya didepan dada.

Randy terkekeh kecil melihat Prilly.

"Yahh. Prilly nya kok ngambek, sih. Nanti randy balik lagi. Prilly tunggu Randy. Janji?" ucap Randy. Ia mengacungkan jari kelingkingnya didepan Prilly.

"Janji." balasnya. Lalu menautkan jari kelingkingnya dengan Randy.

"Yaudah ya. Randy mau pergi. Dah, Prilly. Prilly sahabatnya Randy. Randy sayang Prilly." ucap Randy sambil melambaikan tangannya ke arah Prilly.

"Dadah randy. Randy sahabatnya Prilly. Prilly juga sayang Randy." ucap Prilly sambil membalas lambaian tangan Randy.

Sejak ditinggal Randy. Prilly menjadi gadis yang cukup pendiam selama bertahun tahun lamanya.

Hampir belasan tahun sejak Prilly berumur tujuh tahun. Randy belum pernah kembali lagi. Sesuai ucapannya.

Prilly selalu menunggu Randy ditaman yang biasa Randy dan ia kunjungi, dulu. Prilly berharap Randy bisa kembali dan menemuinya lagi.

Tapi nihil.

Randy tak pernah kembali lagi.

Sampai akhirnya. Saat Prilly masuk ke perguruan tinggi. Prilly bertemu dengan Ali.

Sosok yang bisa membuat Prilly jatuh cinta. Sosok yang lembut yang bisa membuat hati Prilly luluh dengan segala perlakuannya. Sosok yang bisa membuat hidup Prilly berwarna lagi. Sosok yang benar-benar sabar menghadapi Prilly. Dan sosok yang bisa membuat Prilly bahagia.

Tapi, Sekarang saat Prilly sedang bahagia bersama Ali.

Randy datang lagi.

Apa sebenarnya tujuan randy datang lagi?

Prilly tak habis fikir.

Jujur Prilly sangat senang bisa bertemu lagi dengan sahabat  kecilnya itu. Prilly sangat rindu dengan Randy.

FLASHBACK OFF

---

Note: Udahlah baca aja wkwk, aku juga bingung:D

Because YouWhere stories live. Discover now