28. Terkesan

113 13 1
                                    













Update ❤



Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku❤




Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗









Happy Reading ❤






°°°










"Kau tidak merasa terkejut saat ayahku membawamu ke sini?" Titania bertanya sembari melihat tatanan rambut yang Serena buat.

"Hidupku sudah terlalu banyak kejutan putri, satu letupan kecil tidak akan membuat diriku goyah."

Titania menarik satu senyuman. "Itu jawaban yang sangat anggun," komentarnya. Gadis itu menaruh cermin di tanganya kembali ke atas meja.

"Sepertinya kita bisa menjadi teman?"

Serena tersenyum. "Tentu, senang bisa menjalin pertemanan dengan orang sepenting anda," sanjungnya.

Titania membuka sebuah wadah berbentuk seperti cangkang tiram, di dalamnya ternyata terdapat beberapa jepit rambut warna warni.

"Kau terlalu merendahkan diri, bagimana apakah istanaku lebih indah dari pada tempat tinggalmu?"

Ada nada kesombongan yang bisa Serena tangkap. "Tentu putri, aku memang tidak tinggal di istana melainkan tinggal di rumah bersama saudaraku."

"Sebanyak apa?"

"Saudaramu?"

Apakah makhluk darat bisa mengalahkan kemampuan makhluk laut dalam kegiatan membuat anak?

"Aku adalah anak terakhir sekaligus bungsu, punya empat belas kakak laki-laki dan sekaligus anak kelima belas."

Titania hampir tidak bisa bernafas. "Aku tidak tau jika manusia juga ada yang kuat memiliki anak sebanyak itu."

"Bahkan sekarang menurut peraturan perundang-undangan laut para rakyat hanya diperbolehkan untuk melahirkan tidak lebih dari lima kali."

Serena tidak tau apa rakyat yang disebutkan oleh putri laut ini termasuk dalam species ikan, udang atau cumi-cumi laut.

"Mereka memang unik."

Titania cukup penasaran, ia sengaja meminta putri dari manusia darat untuk menghias rambutnya sepertinya pelayan pribadinya melakukan untuk dirinya. Dalam hal lain ia ingin menunjukkan jika derajat mereka berbeda.

"Dengan jumlah anak sebanyak itu, kenapa kalian tidak tinggal di istana?"

"Kami bukan pewaris, bisa dibilang ayahku memang putra kaisar tapi dia tidak punya hak-hak yang sama seperti mendiang kakanya." Serena berhati-hati untuk memisahkan helai per helai rambut di tangannya.

"Tidak ingin melakukan kudeta?" pancing Titanic.

"Kami tidak tertarik untuk hal semacam itu."

Melihat ketegasan itu, Titania tertawa, "sungguh tak seru."





____




Saat makan malam, Serena tidak tau menu apa yang ada di depannya. Bentuknya seperti sayuran hijau yang telah dipotong-potong dalam bentuk menyerupai mie, dimakan dengan cara seperti memakan bihun.

RoosWhere stories live. Discover now