34. Kesadaran

1.5K 148 4
                                    

Masih ada yang kangen?

Vote dulu yuk, makasih 3k pembaca pertamanya ♥️

Follow akun penulis  ViPril_Aprilia   untuk mengikuti seluruh aktivitas aku 🌼




Happy reading 🧘

∅⁰∅⁰∅





Eren memuntahkan isi perutnya berulang kali. Ayahnya bahkan sudah bulak balik membuang cairan itu berulang kali, Dara terlihat sangat cemas takut anaknya mengalami hal yang buruk.

"Kau harus makan Eren," bujuk Dara dengan bubur yang masih panas.

Menutup mulutnya Eren menolak untuk makan. Saat ini saja ia sudah kesulitan untuk bernafas bagaimana bisa ia makan.

Sean mengusapkan minyak hangat di tengkuk dan leher putrinya, jari-jarinya sangat terampil untuk memijat. "Apakah sedikit lebih baik?" tanya Sean dengan mata meneliti.

Eren mengangguk, ia memejamkan matanya di tengah kondisi berbaring ini ia seperti hampir mati. "Perutku sakit," tunjuk Eren ke arah lambungnya yang seperti sedang diremas.

"Ini adalah alasan ibu kenapa kau harus makan yang banyak sebelum tidur. Lihatlah sekarang perutmu sakit," kata Dara mencoba bersabar, sepertinya putrinya terkena penyakit lambung.

Mencoba menenangkan keadaan Sean beralih menanyakan apakah Eren ingin izin terlebih dahulu kepada pihak akademi. "Ayah akan meminta surat izin secara langsung dengan datang ke akademi jika besok kau tidak membaik," putus Sean yang melihat putrinya tak akan bisa mengikuti pelajaran dalam kondisi tidak sehat.

Eren mengangguk. "Aku juga sepertinya tidak kuat hanya untuk duduk."

"Ibu tidak akan bisa melepasmu dengan tenang. Apalagi kau akan tinggal di asrama untuk belajar," cemas Dara coba saja akademi utama mengizinkan para muridnya untuk memilih mereka ingin tinggal di asrama atau tidak maka Dara akan sangat mudah memilih untuk tidak memasukkan anaknya ke dalam asrama.

Kemandirian dan tanggung jawab, itu adalah hal yang ingin akademi utama terapkan kepada calon muridnya. Baik rakyat biasa ataupun bangsawan, keluarga terpandang ataupun biasa harus mendapatkan perhatian dan perawatan yang sama.

Di dalam asrama nanti pihak keluarga dilarang menyeludupkan pihak-pihak tertentu guna membantu putra atau putrinya selama masa pembelajaran. Sama seperti kejadian kemarin, ternyata Sean baru tahu bahwa ada beberapa orang yang ingin memasukkan bantuan untuk para muridnya.

Para petinggi akademi termasuk para profesor bisa melihat umur asli sang pendaftaran, jadi jika orang luar tersebut tetap ngeyel untuk melakukan hal itu yang akan terjadi sangatlah buruk.

HALO INI AKADEMI UTAMA SERVEN

Mengingat ada hal yang tidak kita inginkan kami memohon maaf kepada orang tua, yang putra dan putrinya menjadi korban.

Setelah melakukan penyelidikan dengan berbagai metode baik secara saksi mata di lapangan hingga dengan bantuan bola sihir dan pengulangan waktu. Kami atas nama Akademi Utama Versen akan melakukan tindakan tegas.

Lima puluh murid akan kami keluarkan secara tidak pantas kami akan memberikan sanksi kepada murid tersebut untuk tidak bisa mendaftar kembali ke tempat ini.

Kami sebagai pelindung dan perawatan bagi anak-anak akan mengutus profesor Hisya untuk mengunjungi anak-anak yang sempat harus dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

RoosWhere stories live. Discover now