11. Janji Setia

268 20 1
                                    




Update ❤

Jangan lupa vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aku tetus🐥

Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗



Happy Reading ❤

°°°






Lonceng-lonceng di atas kuil berbunyi secara bersamaan, sebagai tanda orang yang menjadi pusat perhatian sudah datang.

"Krekk."

Suara dari pemberhentian kereta, membuat perhatian semua orang tertuju pada kereta kuda berwarna hitam, mereka semua tau kereta kuda yang kini berhenti di depan mereka adalah kereta tumpangan resmi pangeran Rexi.

"Hooo."

"Pangeran sudah datang."

"Pangeran sudah datang."

Para rakyat sangat antusias jika mempelai laki-laki sudah datang, tandanya tidak akan lama lagi mereka akan melihat pengantin wanita.

Di dalam kereta kudanya Rexi menghembuskan nafas kasar, pipinya memerah karena terlalu lama mmenggembungkan pipinya.

"Sudah saatnya anda keluar pangeran," kata prajurit sembari membantu membukakan pintu kereta.

Sesuai tradisi karena Rexi bagian dari orang-orang militer, ia harus memeriksa sekali lagi penampilannya sebelum turun.

Rexi memeriksa kerapihannya mulai dari baju, lencana hingga sepatu yang ia kenakan. Mengantisipasi apakah talinya terlepas atau tidak, setelah memastikan seluruh atributnya sudah lengkap.

Terakhir ia memasang sarung tangan berwarna putih. Pakaian pernikahan Rexi adalah seragam militer berwarna hitam.

Sebenarnya ada tiga warna pilihan, merah, hitam dan hijau. Karena Rexi bukan calon raja selanjutnya warna merah di simpan untuk pernikahan Julius.

"Aku sangat gugup," kata Rexi menyuarakan isi hatinya. Matanya sangat jelas merasa ketakutan.

Walau tau perkataannya akan sampai di telinga rakyat Rexi tidak malu untuk menjabarkan hal tersebut di hari bahagianya. "Tapi, di satu sisi aku sangat puas bisa menikahi Sofie."

"Istri anda orang beruntung yang mulia, dia bisa dicintai oleh orang seperti anda," kata prajurit tersebut membantu Rexi untuk turun dari kereta.

"Bukan dia, tapi aku yang beruntung bisa menemukannya."

Saat kakinya benar-benar turun menapaki tanah. Rexi langsung mendapatkan banyak teriakan.

Di depan pintu kuil dua pendeta sudah bersiap untuk memandunya masuk ke dalam. Memberikan senyuman untuk pertama kalinya Rexi melambaikan tangan secara kaku. Setelah merasa cukup ia berjalan menghampiri pendeta.

Keduanya melakukan jabat tangan erat. Di sini pendeta bertanya apakah Rexi sudah yakin melangkah ke dalam kuil?

"Ketika berdiri menunggu calon istrimu apakah anda Rexi sudah memastikan benar-benar telah menemukan orang yang tepat untuk membina hubungan sampai maut memisahkan?"

Dengan keyakinan penuhnya Rexi menjawab. "Setelah masuk ke dalam kuil, hanya akan ada satu orang yang aku tunggu kehadirannya, dia adalah Sofie calon istriku."

Pendeta tersenyum, mereka selalu merasa sangat bahagia ketika ada pasangan muda berani untuk meresmikan hubungan mereka di ikatan resmi.

"Saya akan mengurapi anda." Pendeta satu lagi datang membawa rantai yang di bagian bawahnya terdapat kotak berisi wewangian kayu hutan.

RoosWhere stories live. Discover now