21. Kau Tertangkap

119 12 0
                                    











Update ❤




Masih semangat puasanya?



Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti akun aku terus ❤


Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗







Happy Reading ❤





°°°









Seorang pengikut sekte bulan keluar, entah apa tugasnya tapi di tangannya terdapat cantelan dengan isi arang. Dari mana Marvin tau, dia sudah sering melihat para pendeta membawa benda terus untuk menyebarkan wewangian di sekitar kuil sekaligus dipercaya bisa menghalau aura negatif untuk tidak menjadi kuil sebagai tempat tinggal mereka.

"Aku merasa sedikit mual," komentar Marvin. Bau dari arang tersebut cukup kuat.

Pertama sebuah anak panah Marvin keluarkan, karena keterbatasan ruang Marvin harus merelakan bagian tubuh panah di bawah, ia berpikir lebih berguna membawa benda yang ujungnya tajam.

"Duk ... duk ... duk." Batu yang Marvin lempar berhasil menarik perhatian sasarannya.

Secara bersamaan anggota sekte bulan itu berjalan menghampiri bunyi suara. "Tidak salah, aku mendengar suaranya di sana," katanya.

Marvin diam-diam menggunakan kekuatan peringan tubuh, sampai tidak ada suara langkah kaki terdengar.

"Suaranya mungkin hanya batu yang jatuh ke bawah," ujar pengikut sekte bulan setelah selesai memastikan tugasnya. Ia harus kembali di titik di mana dia menjaga.

Secara cepat Marvin telah menahan gerakan orang itu. "Mundur," katanya sembari melangkah maju.

"Kau tidak akan bisa melukaiku," balas anggota sekte bulan. Ternyata ada pengacau, pantas ketua mereka meminta penjaga khusus malam ini.

"Benarkah?" kekeh Marvin seperti mendengar suara lucu. "Aku bahkan hanya memintamu untuk mundur, bukan ingin menyerangmu."

"Pembohong, di tempat ini kau tidak bisa menggunakan sihir. Ketua kami telah memastikan tidak ada yang selamat jika sudah masuk," katanya yakin.

"Sangat ... sangat berani. Aku tidak perlu sihir, karena aku punya kekuatan," balas Marvin cepat selanjutnya berhasil memukul mundur orang itu.

Secara cepat pakaian anggota sekte bulan pertama telah Marvin dapat, lengkap dengan arangnya.

"Brukkk."

Marvin dengan santai melempar tubuh anggota sekte bukan ke bawah jurang sebelumnya ia sudah memastikan memotong lehernya seperti cara menyembelih ayam.

"Cepat, siapa dulu yang mau masuk?" Marvin menghampiri rombongannya sembari membawa pakaian yang berhasil ia rampas dari salah satu pengikut dewi malam.

"Lord Gara," ujar suara rendah dari mulut Justin.

Semua orang langsung mengarahkan mata pada orang tertua di sini. "Kenapa harus aku?' tanya lord Gara merasa tak terima.

Dia ini yang paling tua, tapi semua anak merasa dia hanya beban. Bukan seharusnya Gara lah yang mereka lindungi.

"Kakak benar, ayah selalu bilang kalau lord Gara itu orang lamban. Kalau ditaruh menjadi orang kedua dia akan cukup untuk membuat banyak kegagalan," komentar Marvin sadis.

RoosWhere stories live. Discover now