5. Licik

332 24 0
                                    






120 ribu👾

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti seluruh aktivitas aku❤

Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗







Happy Reading ❤





°°°







Julius membelah malam, di pikiran pria itu hanya ada nyawa dari para prajuritnya. Tadinya ia hanya pura-pura ingin meminta penjagaan untuk berburu, tapi sebenarnya ia ingin pergi sendirian.

"Mereka semua sangat menyusahkan." Julius tidak tau saja jika kejadian malam ini sudah diatur oleh beberapa pihak.

Gani sibuk mencari keberadaan pangeran mahkota, dalam rencana yang di atur Clathria ia harus menggunakan tubuhnya sendiri untuk menyelamatkan pangeran.

Tapi bagaimana ingin menyelamatkan pangeran, keberadaannya saja tidak diketahui!

"Menyingkir," kesal Gani menebas pedangnya. Ia sangat marah.

Seharusnya rencana ini berjalan dengan baik, Gani juga tidak bodoh ia dan Clathria mempunyai kepentingan masing-masing di balik ini. Jika Clathria ingin menduduki kursi putri mahkota, Gani punya ambisi untuk menjadi panglima perang.

Untuk memperlancar jalan mereka, keduanya bekerja sama dan saling menguntungkan. Masing-masing menyerahkan uang sebesar seratus koin emas.

"Tuan bagaimana ini, apa pangeran di culik?" Satu prajurit bertanya pada Gani.

Mereka sama sekali tidak melihat sosok pangeran, wajah kaku Gani semakin terlihat. "Biar aku yang mencari pangeran, cukup tinggalkan beberapa obor."

Kondisi perkemahan mereka sudah hancur lebur, tidak seharusnya Gani percaya pada adik sialannya.

Menarik kekang satu kuda, Gani pergi ke arah barat. Ia harus kembali berpikir bagaimana cara ia dan Clathria menyusun rencana :

Setelah pulang dari pesta teh lady Helena, Clathria masuk ke kamar kakaknya. Ia langsung duduk tanpa di suruh.

"Kau tidak punya sopan santun," sindir Gani tak suka. Wilayahnya adalah wilyah sendiri, dia tidak suka orang lain masuk tanpa ada kepentingan.

Clathria mengangkat kepalanya tinggi. "Kakak bertanya padaku? sepertinya ingatanmu sangat rendah."

Gani mentap tajam adiknya, sedari dulu ia memang tidak terlalu akrab dengan Clathria. "Bagus sekali, aku tidak berpikir kau akan jauh tidak bisa berkembang."

"Persaingan putri mahkota makin panas, padahal sebenarnya pangeran mahkota tidak pernah mengeluarkan ciri-ciri siapa kandidatnya."

Clathria meremas gaun miliknya, ia tau kakaknya sedang menyindir dirinya. Kursi putri mahkota bisa jatuh ke tangan siapapun, pihak kerjaan juga tidak pernah membahas hal ini secara serius.

Mereka hanya berkata akan memberitakan segalanya pada rakyat saat hal tersebut terwujud. Para bangsawan sudah lama menanti adanya kontes pemilihan putri mahkota.

"Sudah berapa banyak uang yang kau keluarkan untuk menyogok para menteri Clathria? tapi apa sekarang kau lebih miskin dariku."

Gani tau uang yang ayah dan warisan kakeknya lebih banyak jatuh ke tangan Clathria, ia hanya menerima beberapa aset kecil dengan tambahan uang saku hanya setengah dari milik adiknya.

RoosWo Geschichten leben. Entdecke jetzt