2. Seikat Perjanjian

416 31 4
                                    








Oktober 🥳



Jangan lupa untuk tinggalkan vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar tidak ketinggalan updatenya❤

4 lagi genap 400 followers ❣️


Tandai jika kalian menemukan typo 🔍👀❗






Happy Reading ❤






°°°







"Jadi kapan kalian mencari tanggal untuk menikah?"

Julius dan Serena langsung terbatuk secara bersamaan. Rexi mentap tajam Julius ia sangat menentang hubungan keduanya.

"Apa maksud kakek?" tanya Rexi jangan lupa tangannya masih memotong daging di piring.

Verdus berdecak, "apa lagi. Bukannya lebih bagus jika kita mengadakan pesta pernikahan saat ini juga?"

"Tapi kakek, itu hanya mimpi saja. Tidak perlu membuatnya menjadi sebuah kenyataan," balas Rexi sambil tertawa kecil.

Julius tidak menyukai hal itu. "Apa maksudmu, siapa bilang aku tidak setuju. Sekalian saja tidak ada acara pertunangan langsung pernikahan," tekannya lantang.

"Menikah? pangeran mahkota lebih baik anda mencari calon lain saja," timpal Serena kesal.  Tidak ada satu orangpun peduli pada keputusannya.

Rexi tertawa puas, ia suka jawaban adiknya. "Itu lebih baik, Serena masih kecil dia bungsu di antara kami lima belas. Sudah paling bagus ia harus menunggu semua kakaknya menikah."

Verdus balik mentap tajam cucunya itu. "Kau pikir itu akan mudah? aku saja tidak yakin kalian berempat belas itu akan menikah."

"Setidaknya mereka akan menjadi bujang lapuk terlebih dahulu hahaha," balas Julius di akhir kalimatnya.

"Semua anak paman yang laki-laki akan menjadi bujang lapuk, benarkan kakek?"

Baik Verdus dan Julius makin tertawa lebar, jangan lupakan Lius yang ikut senang di dalam sana.

Rexi melempar pisau daging di tangannya ke arah kursi Julius. "Akan aku perlihatkan, jika aku yang akan lebih dahulu menikah daripada dirimu."

Julius membenarkan jubah di belakang tubuhnya. "Baik, asal jangan ada kecurangan aku tidak bisa menerima jika ada kambing yang kau sihir untuk menjadi pengantin pengganti."

Verdus menyenggol bahu Eren. "Bagaimana, apa kau tau siapa yang akan menang?"

"Kakek sama saja," balas Serena tidak lagi melanjutkan sesi makan siangnya. Selalu ada keributan yang terjadi, mereka tidak pernah diam untuk makan walau sebentar saja.

Serena rindu Serven, di sana ia bisa hidup lebih tenang. Tidak banyak peraturan seperti di sini.

Herlos juga merindukan Eren, raja Serven mendapatkan kabar dadakan tersebut dengan senyum kecut.

"Yang mulia anda harus kuat, saya yakin anda akan mendapatkan yang lebih baik lagi."

Bukannya senang Herlos malah mendengus. "Sampai kapan? aku menanggung kutukan ini, semakin lama rasa cinta ini membuat aku menjadi jahat."

Orang dibalik tidurnya tiga pangeran Aranda adalah Herlos, sebenarnya ayah Herlos lah yang terlebih dahulu membuat rencana ini. Tapi karena banyak hal beliau dibuat turun tahta.

RoosWhere stories live. Discover now