8. Frankie

266 21 8
                                    









132k🪂

Terima kasih atas dukungannya ❤


Jangan lupa vote, komen dan follow akun penulis ViPril_Aprilia agar bisa mengikuti aku terus ❤




Tandai jika kalian menemukan typo
🔍👀❗







Happy Reading ❤






°°°






Setelah berbicara dengan kakak sepupunya, Serena mengingat jelas hanya ada dua orang yang patut ia curigai. Nona muda Loren dan nona Frankie, Serena ingat keduanya pernah bertengkar karena berusaha mengolok-olok dirinya di depan umum.

Pangeran mahkota merasa tidak terima, ia langsung menjatuhkan hukuman. "Kenapa mereka cepat sekali memutuskan sih," geram Serena.

Berjalan masuk ke dalam area perkemahan, kakak dan Sofie mengantarnya sampai gerbang. Keduanya tidak memiliki kepentingan untuk ikut masuk.

Seorang pria berbadan tetap langsung memberikan hormat. Serena mengangsurkan jabat tangan padanya.

"Senang bertemu dengan anda," sapa Serena seperti peraturan yang ditulis dibuku tata krama.

Pria itu menjabat tangannya erat, Darius namanya. Dari tempatnya berdiri ia masih bisa melihat pangeran Rexi melihat ke arahnya juga.

"Saya juga merasa terhormat bisa bertemu dengan anda. Bagaimana perjalanan anda, tempat ini jaraknya agak jauh dari kota."

"Lebih baik dari sebelumnya." Serena menjabat balik pemimpin perkemahan dengan jabat tangan erat.

"Saya senang anda tidak merasa keberatan." Darius tersenyum penuh arti. Tangan kasarnya sangat jelas memperlihatkan caranya selama ini untuk hidup.

Darius tersenyum mengejek ia bisa merasakan jika kulit sang putri begitu mulus, berbanding terbalik dengan kehidupan Darius.

Tapi sebagai putri, Serena dari kecil dibekali cara bersikap untuk tenang di segala keadaan. Termasuk saat terintimidasi sekalipun. "Pengabdian adalah keharusan, hal tersebut juga berlaku padaku."

Darius melepaskan jabat tangan mereka, selain mendapat infomasi tentang orang yang patut Serena berikan pengawasan lebih.

Darius adalah sosok sentral di sini, dari informasi yang Jerry berikan. Selain menjabat sebagai ketua pasukan emas, ia juga berperan aktif untuk tugas-tugas di luar kewajiban.

Bisa dibilang Darius penggambaran dari pahlawan, lahir di pinggiran kota tapi bisa berkembang hingga sebesar sekarang.

"Di sini kami sangat bergantung pada kekuatan fisik. Bukan maksud merendahkan anda putri, tapi saya mendengar anda cenderung fokus pada sihir."

Serena tau dan sadar jika dirinya sendang mendapatkan provokasi. "Benar, untuk sampai ke sini saya juga telah mencoba melatih fisik."

Pergantian kata aku ke saya juga menunjukkan jelas bentuk keformallan bahasa.

Darius tentunya tertarik. "Anda sangat berani. Kadet Frankie bisa tolong antarkan Serena untuk pergi ke kamarnya."

Sebelum itu Darius kembali berbalik. "Tidak apa memanggil anda dengan nama asli?"

"Tentu nama saya memang Serena," balas Serena tenang.

Akhrinya ia bisa bertemu dengan kadet Frankie, mata Serena jelas meneliti penampilannya. Selama ini ayahnya menghabiskan banyak uang untuk membentuk militer terkuat.

RoosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang