Selingkuh dengan Clara

937 61 16
                                    

Tio sendiri sebenarnya tidak merasa takut mengingat April sudah memutuskan hubungan mereka berdua dan lagi perkataan Clara yang mengatakan April telah bersama Mas Dian. Tapi tentu saja di dalam lubuk hati Tio yang paling dalam, ada rasa tidak rela jika gadis itu dimiliki oleh orang lain.

April ingin menangis..
Namun berusaha ia tahan karena tak mau terlihat bodoh, pada akhirnya tanpa sepatah katapun April pergi dari sana.
Tio yang melihat hal itu berusaha menyusul April dan mendorong Clara dengan keras hingga terjatuh di atas lantai, Tio telah menunggu April beberapa hari ini dan tidak akan membiarkan gadis itu pergi.
Tio berhasil menyusul April sebelum gadis itu menaiki motor yang entah milik siapa, menarik gadis itu ke dalam rumah meski April sempat memberontak.

Sebenarnya April bisa saja berteriak, hanya saja ia tidak ingin menimbulkan keributan apalagi malam semakin larut. Om Tio terus menariknya masuk ke dalam rumah bahkan sampai melewati Clara yang memasang wajah cemberut.
"Tunggu di sini!" Bentak Om Tio meninggalkan April di dalam kamarnya, membuat kedua gadis itu terlihat bingung. Om Tio mengunci pintu rumahnya agar tak menimbulkan keributan, ia kembali ke kamar menghampiri April dan tak menghiraukan Clara dengan tubuhnya yang bertelanjang dada.

"Kamu sengaja mutusin Om supaya bisa pacaran sama Dian?!" Bisik Om Tio menghimpit tubuh April ke dinding, Clara yang mendengar hal itu dari luar mulai khawatir akan kebohongannya.
"Aduh, sakit Om!" April sedikit meringis saat Om Tio menekan kedua pipinya semakin kuat, April sendiri tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Sampai kapanpun, Om nggak bakal lepasin kamu!" Kata Tio, suaranya mulai meninggi. Jika sudah seperti ini pria itu bisa saja lepas kendali, bersusah payah akhirnya April dapat melepaskan cengkraman Om Tio.
"Bukannya Om yang selingkuh, sama temen aku sendiri. Om sudah gila!" Jerit April, kesabarannya sudah habis. Air matanya akhirnya keluar bersamaan dengan emosinya.

Kedua orang itu saling berprasangka buruk satu sama lain hanya karena godaan orang lain yang tiba-tiba masuk ke dalam hubungan mereka.
"Kenapa nggak lanjutin aja tidur sama Clara!" Sambung gadis itu, sebenarnya yang terjadi adalah April mendatangi rumah Om Tio karena ia baru saja mendapat pesan teks dari Clara jika Om Tio ingin bertemu dengannya malam ini. Tapi yang April lihat tidak seperti harapannya, April berharap dengan kembalinya ia kepada Om Tio, ia dan pria itu bisa bercengkrama seperti dulu sambil membuat mie instan sebelum tidur. Seperti dulu...

Dan entah mengapa, Om Tio malah menuduhnya menjalin hubungan dengan Mas Dian. Padahal di sini, pria itulah yang berselingkuh.
"Kamu mau lihat Om tidur sama dia?!" Bentak Om Tio, April terdiam seketika. Berusaha mencerna kalimat Om Tio barusan dan berharap ia tidak tuli dan tidak salah dengar.
"Apa?" Lirih April, belum sempat berbicara apa-apa. Om Tio segera keluar dari kamar menghampiri Clara, merebahkan gadis itu di atas sofa yang seketika itu juga April teringat dengan pergulatan antara Om Tio dan Nopa.

Terdengar Clara sempat melawan namun gadis itu akhirnya dengan suka rela membiarkan celana jeansnya dibuka oleh Om Tio, desahan demi desahan terdengar oleh April. Ia tak sanggup keluar dari dalam kamar melihat adegan yang harusnya April yang berada di bawah Om Tio, semakin lama suara itu makin menggebu. April sampai menutup kedua telinganya terduduk di sudut kamar sembari menangis, tubuhnya teras lemas hingga merosot ke atas lantai dan meringkuk di sana.

Beberapa menit berlalu bagaikan siksaan bagi April, seolah ada banyak orang yang menghujani batu ke arah tubuhnya. Terasa sakit dan pilu, tak lama kemudian terdengar geraman keras dari Om Tio disertai desahan kuat dari Clara. Setelah itu tidak terdengar apapun lagi selain kedua nafas mereka yang memburu, tapi April masih menutup kedua telinganya meski sebenarnya ia masih dapat mendengar dengan jelas pergulatan kedua orang itu tadi.

"Pakai bajumu, lalu pergi dari sini!" Kata Om Tio yang mengenakan celana boxernya kembali dan meninggalkan Clara begitu saja, Clara tak habis pikir. Sementara Om Tio beralih ke dalam kamar, mengunci pintu kamar tak menghiraukan Clara yang ada di luar. Gadis itu terlihat meringkuk di atas lantai menangis sesegukan sembari menutup kedua telinganya, terbukti bahwa April seolah tak kuat melihat Om Tio bercumbu dengan gadis lain. Yang anehnya hal itu baru dirasakan Tio setelah menghukum gadis itu, dengan membiarkan April mendengar ia menyetubuhi gadis lain. Yang tak lain adalah temannya sendiri.

Tio duduk bersila di belakang April yang menghadap dinding, gadis itu pasti sudah tahu jika ada Om Tio di belakangnya. Hanya saja April tak ingin melihat apalagi menyentuh pria itu, ini sudah kedua kalinya Om Tio berselingkuh darinya. Harusnya April tak datang kemari berniat ingin memperbaiki hubungan mereka. Yang ada, April malah dituduh menjalin hubungan dengan Mas Dian sekaligus melihat Om Tio dan Clara sedang bercumbu di saat yang bersamaan. Seketika April teringat dengan Clara, apakah gadis itu yang membuat berita bohong kepada Om Tio? Karena setahu April, Om Tio memang tempramental dan terkadang jika emosinya tersulut ia bisa di luar kendali.

Tapi Om Tio tidak pernah menuduh tanpa ada fakta atau berita yang ia dengar.

"Jangan pernah sesekali kamu punya pemikiran untuk mengakhiri hubungan kita." Kata pria itu dengan tenang sembari memantikan api ke batang rokoknya.
"Om nggak bakal ngelepasin kamu apapun alasannya." Sambungnya, April masih diam walau isak tangisnya sedikit mereda.
"Om itu nggak bodoh, Om paham kalau teman kamu itu cuman mau ngejebak Om aja. Yang Om mau tahu apa bener kamu sama Dian udah jadian?" Tanya Om Tio, kali ini suara pria itu terdengar serius. April menggeleng lemah, ia sudah berusaha jujur entah Om Tio percaya atau tidak.

"Ayok kita nikah! Om nggak bisa kayak gini terus, Om nggak bisa percaya sepenuhnya sama kamu. Om juga nggak bisa ngontrol emosi Om apalagk hasrat Om kalau nggak ketemu sama kamu!" Ujarnya pelan, terdengar seperti lamaran namun April mendengarnya menjadi merinding. Seolah pria itu hanya menginginkan April namun pada akhirnya Aprillah yang selalu tersakiti.

"Ayo kita pergi jauh dari sini, menjauh dari orang-orang yang nggak suka sama hubungan kita. Kamu nggak usah kerja lagi, di rumah aja. Tunggu Om pulang kerja." Tambah pria itu, terdengar seperti pernikahan adalah sebuah penjara untuk April. Itu bukan pernikahan, melainkan seperti tawanan penjara.


***

To be continued

22 Agst 2023

****

Hidup lagi capek2nya malah dilamar sama orang yang barusan tidur sama perempuan lain

Dahlah, capek Author nulis drama ini 😭

Om TioWhere stories live. Discover now