BAB 100

42 10 18
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Caruso - HAUSER

2. Amen - Natalie Taylor

***

Kain putih yang luasnya tidak menyamai samudera, tetap akan selalu menyamai pemahaman kehilangan. Warnanya yang putih berusaha menampilkan wujud dari pemahaman tentang kehilangan dan berita duka. Empat perawat melebarkan kain putih itu untuk menutupi tubuh dan wajah Hailey.

Itulah pemandangan yang paling menyesakkan di dunia.

Sejak berita kematian diumumkan, berhari-hari kemudian Raegan tidak pernah mengenal lelah untuk mengusap duka dari matanya atau menutupi wajahnya saat setengah mati merutuki dunia yang ia pijak. Daripada pemahaman tentang kehilangan dan berita duka, ia meminta waktu mujur agar mendapatkan pemahaman tentang ikhlas dan bagaimana cara terbaik untuk melanjutkan hidup sambil berbahagia tanpa kehadiran Hailey.

Telinga Raegan terus berdengung saat di tanah berumput, tangannya tidak pernah turun dari udara saat merentang lebar dan melihat cincin pernikahannya di jari manis. Raegan dan wajahnya yang tertunduk, gemetar menyebutkan nama Hailey di dalam hati. Sambil menggunakan tangan itu, ia baru saja meletakkan satu ikat bunga aster putih di dekat peti kayu Hailey yang berwarna putih pula.

Hanya Eleanor yang selalu menjadi perwakilan untuk mendampingi Raegan di tanah pemakaman. Kali ini dia melakukan hal yang sama, mendengar Raegan berkata, "Aku lalai kepada Hailey.... Walaupun dia tidak pernah mempersoalkan apapun, aku tidak pernah memberinya hidup yang bahagia atau kemewahan.... Walaupun dia tidak pernah mengatakannya, aku tahu bahwa Hailey ingin mengulang pernikahan di gereja dengan pesta meski sederhana, sementara aku tidak pernah memberinya cincin pernikahan yang jauh lebih indah... keinginan itu hanya sempat terbesit...."

Raegan kemudian menangkat wajahnya sejenak, menatap peti seolah sedang menatap Hailey. "Aku tetap bersyukur telah mengabulkan keinginan terakhirnya untuk bermain piano.... Seolah ia tahu bahwa itu akan menjadi terakhir kalinya mendengar permainanku... setelah itu Hailey memintaku menikmati cokelat hangat bersama untuk terakhir kali.... Lihatlah, Hailey selalu mengajariku bagaimana caranya hidup bahagia dan berjanji tidak akan pernah pergi. Tetapi dia selalu melakukannya, Eleanor... bagaimana caranya aku akan hidup sekarang? Bagaimana bisa aku membesarkan anak tanpa istriku? Bagaimana bisa aku berpijak sendirian ketika selama ini aku sellau menggantungkan hatiku padanya?"

"Raegan, kau tidak berpijak sendirian karena kamu memiliki bayi perempuan yang paling cantik. Kau akan hidup bahagia dan akan baik-baik saja." Eleanor mengusap bahu Raegan, menghela napas dari dada yang terasa sempit. Sejujurnya Eleanor Monroe tidak pernah merasa bahagia ketika Tuhan menjadikannya salah satu dari perwakilan mata dunia. Kesekian kalinya dia di samping Raegan dan mendekap bahunya yang gemetar saat menangis terisak. Kali ini juga Eleanor lakukan di depan peti mati Hailey.

Air mata yang sama, tetapi duka dan cinta itu terlalu dalam. Mata dunia menyaksikan, selalu mengagumi, dan mengingat. Raegan memberikan tangkai bunga aster putih untuk terakhir kalinya dan menyaksikan tanah yang sebagiannya tertutupi oleh salju mengubur peti Hailey. Bahunya berguncang, isak tangis itu tertahan dengan cara yang menyakitkan.

Musim dingin tidak akan lagi menyenangkan atau dapat Raegan ingat dengan cara yang sama. Penantian bahagia berakhir dengan cara yang ganjil dan menyakitkan. Joe Finnegan beserta Stephanie, adik, dan kedua orang tuanya meninggalkan pemakaman dengan wajah muram. Begitu pula dengan Nicole, Zack, Athena, Reed, dan Grace, bahkan Dr. Emily dan suaminya.

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang