BAB 11

51 12 1
                                    


Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Not Forgotten - Austin Farwell

2. The Day Will Come - Bear McCreary


***


"Aku belum sempat membuat ibuku bahagia."

Raegan Edgar masih bersimpuh di hadapan peti Heather. Wajahnya tertunduk, air matanya berjatuhan membasahi tanah dan rerumputan yang sejak hari ini akan menjadi tempat tinggal Heather untuk selamanya. Tangan lebar Raegan masih gemetaran ketika mencengkeram tanah di bawahnya dengan perasaan terluka dan kehilangan.

"Aku rasa tidak seperti itu." Wanita di samping Raegan menggeleng untuk menenangkan Raegan sambil merangkul bahunya. Mengusap dengan penuh perhatian.

"Sebelum Heather pergi... dia sangat bahagia, Raegan. Ibumu pergi dengan tersenyum."

Wajah manis wanita itu juga basah oleh air mata, tetapi dia tampak lebih terpukul saat melihat Raegan bersedih. "Aku tahu ini tidak mudah untukmu, Raegan, tapi aku yakin kau bisa melaluinya. Sebelumnya juga begitu, kau selalu bisa melalui hal tersulit entah bagaimana cara kau melakukannya. Kau adalah lelaki yang tangguh."

Raegan mengangguk patah-patah atas kalimat tersebut. Berusaha meyakinkan dirinya sendiri agar lebih tegar dan melanjutkan hidup untuk esok hari. Ia menoleh, menatap wanita di sampingnya dan wanita itu membalas dengan senyuman sambil menghapus air mata Raegan yang belum sanggup melengkungkan bibir di tengah masa duka. Sebagai gantinya Raegan merengkuh wanita di sampingnya dengan erat. Menyandarkan diri.

"Seharusnya kami tinggal bersama. Seharusnya aku membawanya tinggal bersamaku, sehingga aku tahu apa saja yang selama ini dia sembunyikan. Dia tidak pernah memberitahuku apa saja yang dia rasakan selama dia masih hidup. Ibuku bahkan berjanji akan tinggal bersamaku ketika keluar dari rumah sakit, tapi lihat sekarang.... Dia justru meninggalkanku begitu saja." Raegan membisikkan penyesalan-penyesalannya di depan peti Heather. Kenangannya bersama Heather terus berputar tiada henti sejak ia berada di rumah sakit sampai ia memakamkan Heather dengan layak.

"Seharusnya aku terus bersamanya.... Seharusnya aku tahu apa yang dia inginkan untuk terakhir kali karena aku akan melakukan apa saja untuk mewujudkannya. Aku akan melakukan apa saja untuk ibuku karena hanya dialah yang aku miliki." Raegan memejamkan mata, berbisik lirih melalui suara beratnya yang parau.

Memori kehidupan bersama sosok ibu terus berputar. Masa kecil yang sempat menyenangkan, trauma mengerikan, bangkit dan merajut hidup baru dalam pelukan dan genggaman hangat seorang ibu, hingga tumbuh menjadi seseorang yang ia inginkan hari ini. Memori anak bersama ibunya. Raegan melalui setiap momen kehidupan itu bersama Heather. Suka cita, duka, dan kesakitan.

"Ketika aku masih kecil dan sakit, ibu selalu membuatku berjanji agar aku tidak pernah meninggalkannya sendirian. Aku akan selalu bersamanya," kata Raegan. Ia tertawa getir, "Lihatlah... siapa yang meninggalkan siapa?"

Wanita di pelukan Raegan menggeleng. "Tidak, Raegan, di dunia ini kau tidak pernah sendirian. Aku akan selalu ada di sini bersamamu."

Kemudian Raegan mengakhiri pelukannya, kembali menatap peti Heather selama beberapa waktu. Raegan mengusap air mata kemudian. Cengeng sama sekali bukan jati dirinya, tetapi kehilangan seorang keluarga, kesakitannya tidak dapat ditanggung oleh siapapun di dunia ini. Raegan terlalu mencintai ibunya dan saat harus meninggalkan Mount Creek, Raegan bertanya-tanya bagaimana caranya ia bisa hidup dengan semestinya ketika Heather memutuskan pergi untuk selamanya.

I'll Always Be Your Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang