BAB 39

37 10 6
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. You're Enough - Sleeping at Last (Acoustic)

***

Sinar matahari terasa begitu hangat saat menerpa punggung Hailey. Bibirnya melengkung, tersenyum nyaman dan bergelung semakin rapat di dalam selimut. Aroma yang ia cium saat ini, terasa sedikit berbeda, tetapi harumnya membuat senyuman Hailey semakin lebar. Mungkin Hailey sedang bermimpi, bermimpi bahwa ia sedang merasakan aroma Raegan yang sama persis dengan aroma saat ia memeluk lelaki itu dari balik tubuhnya.

Hailey melebarkan senyuman dan hampir tertawa halus karena mimpinya terasa begitu indah. Selimut tebal yang lembut dan sejuk, berpadu dengan hangatnya sinar matahari yang menerpa punggung. Juga dengan aroma harum yang dicium, mengingatkan Hailey dengan sebuah senyuman yang jarang sekali melengkung di bibir Raegan. Semua itu indah, ia tidak ingin membuka mata sama sekali. Takut-takut kalau ternyata dirinya sedang bermimpi. Namun, semuanya terasa semakin nyata saat Hailey terbangun dan membuktikan bahwa mimpinya adalah kenyataan sebab ia tertidur di samping Raegan sepanjang malam.

Aroma harum yang Hailey cium puas-puas, berasal dari bantal dan selimut yang Raegan gunakan. Mungkin seperti itu, tetapi Hailey begitu yakin bahwa asalnya dari lelaki yang masih tertidur disampingnya. Kini hangatnya sinar matahari yang menyusup jendela, seolah menembus dan melemahkan hati Hailey dalam satu waktu. Ia tersipu luar biasa saat memandangi wajah Raegan dari samping. Hailey bisa melihat bulu mata Raegan yang lentik, rambutnya yang halus, hidungnya yang indah, dan garis rahangnya yang tegas. Pemandangan itulah yang selama ini dikagumi seluruh wanita.

Hailey kemudian melihat dada bidang Raegan bergerak, mengembang kempis pelan dan bernapas dengan tenang. Semalam, lelaki itu tidak bisa tidur karena sempat kesulitan untuk bernapas dan mengadu pada Hailey bahwa dadanya terasa sesak. Kening halus yang selalu berkerut saat serius dengan pekerjaan atau saat kesal karena Hailey membuat kekacauan di dapurnya, kali ini terlihat begitu rileks dan semalam Hailey juga mengusapnya dengan hati-hati.

Sentuhan semalam terjadi lagi, Hailey menyentuh kening Raegan perlahan dan mengusapnya dengan penuh perhatian serta banyak harapan. Dalam hati bersyukur bahwa perbuatannya tidak membuat Raegan terbangun, lelaki itu hanya bergerak sedikit dalam tidurnya tetapi kemudian terlelap semakin nyenyak. Hailey memberikan senyuman terakhir sebelum ia pergi dari kamar tidur walau Raegan tidak bisa melihatnya.

Pagi itu, tidak pernah terasa begitu menyenangkan sebelumnya. Kecerobohan Hailey yang semalam tidak sengaja tertidur di samping Raegan, membawa suasana hati yang begitu cerah. Hailey berharap agar sepanjang hari akan tetap berjalan seperti itu. Sampai esok hari. Besoknya lagi. Sampai delapan bulan kemudian.

"Asparagus, aku akan memasakmu dengan sangat enak hari ini." Hailey menggumam sambil tersenyum lalu tertawa halus. Mungkin asparagus yang ada di tangannya akan menganggap dirinya tidak waras. Biarkan saja, pagi itu memang terlalu membahagiakan.

Piring-piring besar berisi sarapan lezat sudah ditata rapi di atas meja makan pada saat matahari telah bersinar terang dan jam di dinding menunjukkan pukul tujuh pagi. Hailey membasuh tubuh dan menggunakan pakaian cerah, memastikan penampilannya hari ini juga sebaik suasana hatinya. Kakinya membuat langkah lebar dan menyenangkan saat kembali ke ruang tamu sambil menunggu Raegan yang bangun tidak lama kemudian. Lelaki itu sudah berdiri di dekat meja makan, termenung, melihat makanan lezat.

"Bukankah Pamela libur? Kenapa dia memasak sebanyak ini?" tanya Raegan. Ia menatap Hailey dengan dahi berkerut sebelum duduk di salah satu kursi.

Hailey menggeleng, tersenyum, "Pamela libur, hari ini aku yang memasak semua ma—"

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now