BAB 82

26 10 7
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. The Quality Of Mercy - Max Ritcher


***


Amplop surat Patrick Torres berwarna putih. Hanya tertulis alamat pengirim dan alamat penerima surat.

Hailey menyimpan surat tersebut di dalam laci meja dan benar-benar mengunci laci tersebut. Walaupun momen saat Raegan akan mengetahuinya datang, ia tetap akan memastikan laci itu tak terbuka atau membiarkan dirinya terseret dalam kesakitan dan penyesalan. Sebab untuk beberapa saat, Hailey memerlukan waktu mujurnya untuk digunakan dengan pantas.

Hari, minggu, hingga bulan. Waktu berlalu terasa amat cepat tiga bulan sejak pengantar surat mengantar surat Torres. Namun, tiga bulan sama sekali bukan waktu mujur sebab Hailey tidak dapat melupakan penyesalannya. Sementara itu ia menggunakan topeng lain yang ia miliki selain menjadi pengecut, yaitu menjadi pembohong. Setelah tiga bulan berlalu, sedikit keberanian untuk memunculkan tekad bulat akhirnya Hailey temukan sebab ia tak ingin memedulikan atau mempersoalkan.

Bagaimana pula harus mengingat Patrick Torres? Hari ini adalah akhir pekan, artinya akan ada banyak waktu mujur yang menunggu untuk dihabiskan dengan pantas. Pigura-pigura di dinding rumah membingkai banyak foto Hailey dan Raegan. Saat mereka pergi ke pondok kayu untuk berlibur, berkemah di dekat danau, berfoto bersama kue cokelat yang baru saja selesai dipanggang, berfoto di pekarangan belakang rumah, dan ruang kerja Raegan. Kali ini Hailey juga mengambil potret baru saat Raegan bermain piano di malam hari pada musim semi.

"Aku tidak bohong, pemandangan ini sangat mengesankan." Hailey tersenyum dan mendesah takjub. Kamera berada di genggamannya, tetapi sorot lurus dan takjub sempurna hanya ia tujukan pada Raegan yang masih duduk di kursi piano.

Jemari Raegan masih menyentuh bilah-pilah piano untuk menghasilkan instrumen indah. Gerakan jemarinya berhenti tepat ketika di penghujung lagu. Namun, gerakan terakhir itu sungguh magis dan seandainya jika potret di dinding bisa merekam apa yang sedang Hailey saksikan, maka akan hebat sekali jadinya. Lebih lagi apa yang terjadi setelahnya, Raegan tersenyum simpul.

"Aku sudah lama tak memainkan lagu ini. Beberapa bagian hampir kulupakan. Terdengar aneh."

"Tidak." Hailey jelas sekali akan menggeleng keras dan mengibaskan tangannya. Berjalan mendekat, duduk di samping Raegan, ia menunjukkan potret yang ia hasilkan. "Potret ini jauh lebih bagus daripada sebelumnya. Aku sangat menyukainya, termasuk lagu yang baru saja kamu mainkan."

Pujian dan penuturan apresiasi itu tertuju pada Raegan dan merespon Hailey dengan senyuman samar, sebab sudut bibirnya tiba-tiba terasa kebas hanya untuk tersenyum. Degup jantungnya jauh lebih kencang. Walaupun Hailey akan selalu memuji, mengapresiasi, dan menghargainya, tetap saja sorot penuh arti dan ketulusan dari mata hazel itu sangatlah indah dan berkesan.

Kemudian Hailey meletakkan kameranya di atas piano, menyikut lengan Raegan dan tersenyum miring, "Mengapa aku tidak pernah mendengar orang-orang membicarakan Raegan Edgar yang pandai bermain piano?"

"Hampir tidak ada yang tahu, aku sengaja membuatnya seperti itu. Tapi Eleanor, Neil, dan Luke mengetahuinya dan mereka melakukan hal yang sama denganmu. Yaitu memaksaku bermain."

"Aku tidak yakin kalau kamu merasa terpaksa memainkan piano untuk orang lain karena kamu terlihat senang menjadi seseorang yang suka pamer." Hailey tertawa.

I'll Always Be Your Guardian AngelDär berättelser lever. Upptäck nu