I'll Always Be Your Guardian Angel

BAB 18

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Once - Glen Hansard, Marketa Irglova

***

Menghela napas.

Pada awalnya Hailey tak memahami beberapa hal, salah satu diantaranya tentang arti kata lelah. Namun, setelah apa yang terjadi pada hari pertama ia menjadi istri orang lain, dikerumuni oleh reporter, dan wajahnya berada di layar televisi dan koran, semua itu melelahkan. Hailey akhirnya mengerti.

Pembicaraan Hailey bersama Athena tentang masa lalu Raegan dan bagaimana cara mereka menangkap pelaku terasa begitu rumit dan urusan itu teramat serius. Hailey memikirkan banyak hal dan khawatir bahwa malam hari ia tidak akan tidur dengan tenang. Ia perlu mengatasinya dengan baik, itulah yang ia pelajari selama menjadi seorang psikolog. Hailey perlu mengendalikan dirinya sendiri. Pikiran dan perasaan. Apalagi urusan hati bukanlah hal yang tepat untuk diprioritaskan.

Hailey akan berjuang, mengorbankan segalanya demi menangkap sang Pelaku.

Keputusan yang Hailey buat, adalah satu-satunya cara untuk membantu Raegan. Tidak peduli apakah di waktu yang akan datang lelaki itu akan terus menerus mendorongnya menjauh, bersorot dingin dan menunjukkan kebencian yang tidak akan ada habisnya. Termasuk, apabila lelaki itu tidak suka bagaimana cara Hailey tinggal di rumahnya, membuat sarapan atau makan malam, berkeliaran di dalam rumah, dan membawa Simba untuk tinggal bersamanya.

Setelah pekerjaan Hailey usai, ia menjemput Simba dan membawa kucing menggemaskan itu tinggal bersamanya. Hailey tidak peduli lagi apabila Raegan masih kesal dan bersikap dingin, lelaki itu mungkin akan berubah pikiran setelah melihat Simba berkeliaran di dalam rumah kesayangannya. Lagi pula, hati siapa yang tidak luluh melihat kucing gemuk dan menggemaskan berlarian ke sana dan kemari?

"Welcome home, Simba." Hailey tersenyum lebar saat menurunkan Simba dari gendongannya. Kucing itu segera berjalan ke sana dan kemari, menyesuaikan diri dengan tempat tinggal barunya. Rasa antusias Simba untuk mengenali tempat tinggal baru, membuat Hailey puas. Kucing itu tidak ketakutan sama sekali. Hidung Simba mengendus setiap sudut rumah, mengedarkan pandangan, mengangkat ekornya tinggi-tinggi, lalu tiba-tiba berlari dari satu ruangan ke ruangan yang lain.

Kelucuan Simba beserta kehadirannya, tidak dapat dipungkiri bahwa perannya sangat besar dalam menciptakan suasana hati yang baik untuk Hailey. Senyumannya masih lebar saat mengikuti kemana saja Simba pergi menaiki tangga. Kucing itu berjalan menyusuri koridor yang menjadi penghubung ke ruangan lain. Ketika Hailey mengikutinya, barulah ia sadar bahwa Simba berjalan menuju lorong yang berlawanan arah di mana kamar tidur utama di rumah itu berada, yaitu kamar tidur Raegan. Pintunya berwarna hitam dengan kusen kayu berwarna serupa. Knop pintunya berwarna emas. Kamar tidur Raegan tertutup rapat, Hailey tidak tahu apakah di sore hari Raegan sudah pulang dari kantornya.

Simba sudah berjalan ke arah lain sementara Hailey tetap berdiri di depan kamar tidur Raegan. Berpikir sejenak. Tentang seberapa luas dan indah kamar tidur Raegan, bagaimana lelaki itu tidur selama ini, dan bagaimana lelaki itu terbangun lalu melanjutkan aktivitas sebagai arsitek yang berbakat dan sukses, termasuk apakah lelaki itu juga membawa seorang wanita tidur bersamanya.

Semua itu Hailey pikirkan sambil berekspresi datar. Tidak sempat memasang ekspresi sedih ataupun muram, ia sungguh hanya berpikir. Sebab, ia berpikir ketika memutuskan untuk menjadi istri Raegan dan sebagai seseorang yang memiliki pekerjaan psikolog, Hailey haruslah tahu tentang kehidupan Raegan. Ia harus tahu, bagaimana nantinya harus bersikap dan menjaga pernikahan mereka terus berjalan sampai satu ke depan dengan baik. Karena Hailey tidak boleh mengingkari janji atau yang lebih parah lagi, ia gagal menangkap sang Pelaku hanya karena masalah-masalah sepele.