I'll Always Be Your Guardian Angel

BAB 83

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Dreams - Priscilla Ahn

2. Like A Star - Corinne Bailey

***

"Maaf aku tidak bisa pergi bersamamu ke pernikahan Athena."

Hailey sedang menatap maklum, mengangguk, dan memeluk Raegan yang tampak muram dan menatapnya penuh penyesalan. Ia tidak mempersoalkan, "Jangan cemas, aku mengerti. Selama ini kamu meninggalkan pekerjaanmu cukup lama untuk menemaniku di rumah."

Helaan napas panjang berhembus sebab sebuah hati merasa sesak saat tidak rela melepaskan kepergian. Raegan membasahi bibirnya karena gelisah. Beberapa lama ia menghabiskan waktu untuk mengagumi penampilan Hailey dengan gaun sutra berwarna biru muda sementara rambut hazelnya yang bergelombang semakin indah saat ditata sederhana dengan hiasan mutiara. Sementara itu sepasang anting mutiara pemberiannya tampak memperindah riasan Hailey yang rupawan. Raegan tidak tahu bagaimana caranya menggambarkan, sebab ia tidak sempat selain hanya memandang penuh pesona.

Merasa tidak rela, sesungguhnya karena saat punggung Hailey berpaling hendak mendekati mobilnya, Raegan berpikir keras siapa yang sanggup membiarkan punggung gadis itu pergi seorang diri? Sekalipun Hailey tidak pernah mempersoalkan, memahami dengan baik tentang tanggung jawab penting, dan memaklumi ketidakhadiran Raegan bersamanya, tetap saja alasan-alasannya tidak membuat hati Raegan terasa lapang.

"Tidak apa-apa, Raegan. Aku akan pergi ke sebuah pesta pernikahan, bukan pergi berperang. Aku akan kembali dalam empat jam ke depan." Tawa halus Hailey membelai pendengaran Raegan untuk terakhir kalinya sebelum gadis itu pergi.

Sepanjang waktu setelahnya, Raegan berjalan cepat menuju studio. Dadanya berdegup kencang atas keinginan untuk menuntaskan pekerjaan yang menumpuk dan tanggung jawab besar yang harus ia lakukan sebagai pemilik perusahaan besar. Kerja kerasnya yang berwujud gedung tinggi serta mampu memberi kehidupan untuk banyak orang tak hanya pegawai, tetapi juga rumah baru untuk banyak orang. Tanggung jawab itu tidak bisa diruntuhkan atau diabaikan. Oleh sebab itulah, kerja keras yang sudah dipupuk sejak lama kali ini harus diupayakan lebih bijaksana sejak saling berjanji akan memulai hidup bahagia dengan cara yang benar sesuai dengan impian-impian. Tak hanya berandai-andai sambil berbaring di atas rumput, Raegan ingin mewujudkan banyak hal atas nama pemimpi besar.

Menghubungi orang-orang penting, berkutat dengan denah, angka-angka yang rumit, dan melakukan pertemuan bersama Robert di studio adalah kegiatan yang melelahkan. Raegan mengira bahwa kesibukan itu akan berguna agar ia tidak menyadari bahwa sesungguhnya sedang menanti Hailey untuk pulang, tapi tidak ada ubahnya seperti orang yang menyedihkan walaupun mencoba sejenak bersabar. Biarlah Hailey bersenang-senang dengan teman-temannya karena gadis itu berhak mendapatkannya.

Sejujurnya, hal yang sama Hailey rasakan. Ia tidak mempersoalkan karena mata dunia pun tahu, hanya dirinya yang memahami Raegan terlalu baik. Tidak sepenuhnya buruk untuk pergi ke pesta pernikahan tanpa seorang pendamping dan Raegan membutuhkan waktu mujur miliknya sendiri untuk menuntaskan pekerjaan serta mewujudkan kemampuan dirinya sebagai pemimpi besar sejak bertekad ingin hidup bahagia. Kali ini mereka sedang melakukannya dengan cara yang benar seperti impian-impian. Biarlah lelaki itu bekerja dan melakukan apa yang ia sukai, Hailey rela menunggu belasan hingga puluhan tahun.

Sementara itu bagaimana pula mempersoalkan ketika Hailey menjadi salah satu saksi kebahagiaan terjadi? Hari ini Athena menikah. Hailey berjalan mendekati ruangan pribadi yang dipergunakan agar pengantin wanita bisa mempersiapkan diri dengan leluasa. Gaun putih yang mengembang besar, tudung pengantin, riasan cantik, perhiasan berkilau, bunga-bunga mengagumkan bermekaran, dan mimik wajah serta senyuman antusias. Bibir Hailey tersungging saat membuka pintu dan berdiri di hadapan Athena. Ekspresi takjub membingkai wajahnya.