BAB 64

48 11 18
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Elliot - Havasi

***

Detik.

Menit.

Jam.

Hari-hari berlalu, Hailey pikir akan terasa jauh lebih baik usai mendapatkan kenyataan yang selama ini begitu dinantikan, yaitu sang Pelaku akhirnya ditangkap. Pada kenyataannya semua itu tidak terjadi. Hati yang resah menahan diri untuk tidak mempersoalkan banyak hal, sebab sejak awal telah menyepakati tidak akan melibatkan urusan hati selain mewujudkan jati diri baru. Bukan lagi pengecut. Tidak pernah berlari lagi. Menebus dosa-dosa dan hutang pada kehidupan Raegan. Semua itu sudah terbayar, maka sudah tiba waktunya untuk menanti tujuan akhir dan menyaksikan Raegan hidup bahagia.

Gedung Summer Counseling, halaman depannya dipenuhi oleh reporter-reporter dari televisi nasional. Berbondong-bondong ingin meminta keterangan dari Hailey karena berita tentang Patrick Torres membawa banyak keuntungan bagi mereka. Keputusan Hailey mempekerjakan beberapa orang untuk mengamankan Summer Counseling karena mengalami hal serupa ketika berita pernikahannya tersebar, adalah perbuatan yang tepat. Seluruh reporter itu dipukul mundur oleh dua orang pria yang Hailey pekerjakan. Tidak memberi kesempatan untuk mendekati Hailey.

"Hei, kau sudah datang."

Nicole melambai, menyambut Hailey dengan ramah. Menyodorkan satu gelas besar cokelat hangat kesukaan Hailey. Benar-benar tahu, bahwa walaupun musim dingin membuat Hailey kedinginan, menghadapi reporter jauh lebih melelahkan dan menyebalkan.

"Saat ini musim dingin, apa wajahmu pucat karena itu? Apa kau sudah sarapan sebelum kemari?" Nicole menatap khawatir, tetapi menghela napas saat Hailey menggeleng.

"Ada banyak sekali yang kupikirkan sampai tidak sempat makan. Tetapi seharusnya hari ini adalah hari pertama jadwal menstruasiku. Perutku sedikit sakit, sepertinya aku tidak akan bekerja sampai sore." Diam-diam Hailey begitu bersyukur bahwa Nicole adalah teman yang baik. Perempuan itu tidak menanyakan apapun soal Patrick Torres. Hanya dia yang satu-satunya mengerti, bahwa menunggu Hailey menceritakannya adalah hal yang tepat. Dan alih-alih melakukannya, Nicole justru mengkhawatirkan kondisi kesehatan Hailey.

Setelah para reporter terlihat pergi meninggalkan halaman Summer Counseling, Hailey menghidupkan laptop dengan Nicole yang berdiri di hadapan meja kerjanya. Membuka kalendar, memeriksa jadwal-jadwal penting, catatan klien, lalu memeriksa email dan memeriksa pesan-pesan penting. Di antara pesan-pesan tersebut, Hailey mengerutkan dahi pada pesan dengan foto profil yang tidak asing.

"Nicole...."

"Ya?" Nicole menoleh, mengira Hailey akan mempertanyakan jadwal klien.

"Aku baru saja menerima email yang luar biasa."

"Sungguh? Dari mana?"

Hailey tersenyum lebar, menggeser laptopnya untuk Nicole. "Universitas Stanford baru saja menawariku pekerjaan untuk mengajar. Sebagai profesor."

"Astaga?!" Nicole berseru kencang, sungguh terkejut dan bersamaan dengan tawa renyah dari Hailey sambil menutupi wajahnya yang kemerahan.

Berita bahagia itu, sesungguhnya telah dinanti dalam masa waktu yang melelahkan. Nicole dengan wajah berseri-seri memberi pelukan hangatnya untuk Hailey. "Selamat, Hailey. Sebentar lagi kau akan melengkapi mimpimu. Lulus dengan predikat terbaik, membantu banyak anak-anak, membuka praktek, sampai akhirnya menjadi profesor sungguhan yang akan membantu calon psikolog lainnya. Orang-orang yang akan menjadi dirimu.

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now