BAB 36

58 12 12
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Intermission - Sleeping At Last


***


"Selamat datang! Selamat datang! Ya Tuhan!"

Pamela bersorak, melompat-lompat kegirangan. Kegembiraannya terjadi ketika dia melihat Raegan dan Hailey membuka pintu rumah dan dua orang itu saling berangkulan karena Raegan masih kesulitan untuk berjalan.

"Pamela." Raegan menyapa sambil tersenyum kecil, menahan diri untuk tidak tertawa saat melihat Pamela yang terlalu gembira menyambutnya.

"Oh, Tuan Edgar. Kau tampak mengagumkan walaupun dengan penopang untuk tanganmu. Dan Aku benar-benar ingin memelukmu jika begini—"

"Tidak!" Raegan membulatkan mata, panik saat menunjukkan telapak tangannya di udara. "Jangan mendekat. Kau akan meremukkan tulang rusukku yang hampir sembuh."

Pamela tersenyum miring, tahu bahwa Raegan hanya beralasan karena lelaki itu tidak menyukai pelukan. "Sedikit saja. Aku benar-benar merindukanmu."

"Aku bilang, tidak. Kumohon. Jangan peluk aku." Raegan menggelengkan kepala, memohon agar Pamela benar-benar tidak memeluknya.

Hailey kemudian tertawa kencang dan ia membiarkan Raegan berjalan seorang diri. Hatinya merasa lega, seolah-olah baru saja melepaskan burung yang terluka untuk belajar menerbangkan sayapnya kembali. Pamela masih menjahili Raegan dan mengekorinya mengelilingi rumah. Ruangan pertama yang Raegan kunjungi adalah ruang makan.

"Apa kau ingin makan malam, Tuan?" tanya Pamela saat Raegan mendudukkan dirinya di salah satu kursi. Hailey juga tampak penasaran dengan jawaban Raegan dan ia segera berjalan ke arah lemari pendingin, mempersiapkan diri supaya bisa memasak dengan cepat apabila Raegan memang lapar.

Namun, Raegan hanya tersenyum kecil, mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Memori-memori menguasai dirinya. Pulang ke rumah, berada di ruang makan, Pamela serta Hailey yang berdiri di dekatnya, semua itu terasa menyenangkan bagi Raegan. Suasana familiar yang kini ia rasakan seolah telah menjadi bagian terbesar dalam kehidupannya.

Alih-alih memenuhi keinginan Pamela dan Hailey agar ia meminta dibuatkan makan malam, Raegan justru tertawa saat menatap Pamela. "Kau tidak pernah sesenang ini saat kau lembur bekerja. Aku sudah kembali, kau boleh pulang dan temui keluargamu."

"Tapi kau baru saja kembali, bagaimana mungkin aku pulang begitu saja?" Suara riang Pamela merendah karena wanita itu merasa sedih saat Raegan menyuruhnya pulang.

"Kau bisa kembali besok pagi-pagi buta, aku tetap di sini, tapi kau harus membuatkan makanan yang enak untuk sarapanku. Pulanglah."

"Kalau begitu baiklah!" Pamela mengangguk penuh semangat seperti baru saja mendengar titah yang menyenangkan. Terburu-buru dia meraih tas dan berpamitan pergi.

Hailey juga tersenyum kecil saat memperhatikan Raegan yang berada di ruang makan. Memori-memori menguasai dirinya dan pemandangan tersebut perlahan-lahan telah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan Hailey. Hatinya menghangat dan berdebar luar biasa ketika selanjutnya ia dan Raegan saling berpandangan walaupun berada dalam jarak sedikit jauh. Senyuman kecil tersungging di bibir Hailey atas dasar perasaan bahagia, tetapi senyuman samar yang tersungging di bibir Raegan saat ini mungkin karena lelaki itu merasa lega karena bisa kembali ke rumah kesayangannya.

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now