BAB 8

49 13 4
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

Vocalise Op.34 No.14 - Sergei Rachmanioff, Mischa Maisky 

***

Setelah pertemuan mengejutkan itu berlalu, Hailey tidak bisa berpikir dengan benar selama berhari-hari. Saat membaca buku di dekat perapian, tulisan itu mendadak tidak bisa dibaca sama sekali. Saat membelai Simba, Hailey melamun. Saat harus memotong wortel di dapur, Hailey melamun. Saat menggosok gigi. Saat akan tidur.

Hailey tidak pernah membutuhkan banyak waktu untuk menganalisis masalah. Apabila ia harus menemukan jawabannya, maka kakinya secara otomatis akan berjalan ke arah lemari buku, mencari solusi dengan membaca banyak tulisan. Ia juga tidak pernah membutuhkan banyak waktu ketika membantu anak-anak, sebab semua orang berhak pulih dan mendapatkan kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih baik.

Hailey tidak pernah membutuhkan banyak waktu saat menatap cermin. Semua memori itu berputar dalam kepala dengan sangat cepat, mungkin karena Hailey terlalu menghafal memori-memori itu dengan baik sejak 16 tahun silam.

Hailey juga tidak pernah memerlukan banyak waktu saat memejamkan mata, mengingat memori, dan mengingat apa yang ia lakukan ketika pergi meninggalkan Raegan Edgar.

Anak laki-laki yang 16 tahun silam begitu ketakutan, terluka, akan diperkosa, dilecehkan dengan cara yang keji, meraung lalu menangis meminta bantuan, dan menatap Hailey sebagai harapan terakhir satu-satunya. Mungkin karena Hailey menghafal semua kejadian itu dengan baik. Mungkin Hailey berlebihan dengan rasa bersalahnya. Mungkin Hailey tak cukup baik menggunakan ilmu-ilmu yang berguna untuk dirinya sendiri, tetapi ia terlalu mencintai Raegan hanya untuk mengenang segalanya.

"Sudah selesai?" tanya Raegan. Lelaki itu menundukkan sedikit tubuhnya yang tinggi ketika berbicara dengan Neil.

Tangan Raegan yang besar, perlahan mengusap rambut Neil. Lalu sentuhannya turun ke salah satu bahu Neil. Menepuknya dua kali. Tatapan teduh itu tidak pernah redup, begitu juga dengan senyumnya yang menawan. "You're such a good boy. I'm proud of you."

Sebelum Raegan memberi Neil Brown pujian, anak itu telah mendapatkannya lebih dulu dari Hailey. Namun, senyuman Neil jauh lebih lebar dan ekspresi sumringahnya seperti sinar matahari yang cerah. Tidak ada yang aneh dengan interaksi itu, anak laki-laki akan merasa gembira dan bangga ketika mendapatkan pujian dari panutan hidupnya. Neil yang tersenyum lebar, menggoyangkan tangan dan kakinya karena terlalu senang. Kalau bisa, anak itu akan meloncat dan bersorak kegirangan.

Hailey kemudian bisa melihat Raegan yang tersenyum simpul atas tingkah Neil.

Raegan lantas melihat mobilnya, "Ayo kita pulang. Masuklah ke dalam mobil."

Terasa seperti mengulangi kejadian yang sama, Hailey seperti orang pengecut yang hanya bisa mematung. Namun, sore itu di depan gedung Summer Counseling anehnya Hailey tidak berlari. Ia perlu berdiri kuat untuk menyaksikan bagaimana Raegan memeluk anak kecil. Memeluk Neil Brown yang memiliki mata berwarna abu-abu, sambil tersenyum lebar dan sorot yang meneduhkan.

Telinga Hailey bahkan sempat mendengar suara berat dan dalam Raegan saat tertawa bersama Neil di dalam mobilnya yang berwarna hitam metalik. Entahlah, sudah lama sekali Hailey tidak pernah melihat senyuman Raegan yang selebar itu. Belasan tahun Hailey hanya bisa mengenang tanpa bisa bertemu. Tawa Raegan. Kebahagiaan Raegan.

Kemudian Hailey sekali lagi perlu mempertahankan lututnya untuk berdiri kuat dan menyaksikan Raegan membantu Neil menggunakan sabuk pengaman dengan penuh perhatian. Ia perlu meresapi pemandangan, bagaimana Raegan kini sudah menjadi seorang ayah yang penuh dengan kasih sayang. Setelah itu, mobil Raegan berlalu pergi dari hadapan Hailey.

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now