BAB 2

85 12 0
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel. Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Don't Find Another Love - Tegan & Sara


***


Semua kehidupan memiliki masa waktu.

Setiap fase kehidupan memiliki momentumnya masing-masing.

Beranjak semakin besar, berusia sebelas tahun, Hailey hampir tidak pernah mengenal rasa takut. Raegan adalah teman yang baik meskipun anak laki-laki itu sangat suka menjahilinya. Bahkan pernah mengajari Hailey agar membangkang kepada Ruth, seperti diam-diam kabur tidak makan malam di meja makan dan pergi ke ruang keluarga hanya sambil menonton pertandingan bisbol di televisi. Juga mengerjai Heather dengan mengambil stok mentega untuk diberikan kepada anjing tua milik Nenek Esther dan setiap pagi, Raegan selalu sedikit lebih terlambat saat bus sekolah menjemputnya.

"Kamu terlambat lagi."

"Tidak. Hampir." Raegan menggeleng. "Busnya yang terlambat, bukan aku."

Hailey menghela napas sambil memperhatikan penampilan Raegan yang berjalan ke arahnya menggunakan kaus biru muda dan celana abu-abu tua. Ia juga melihat ibu Raegan baru saja pergi ke sekolah dengan mobilnya. Semua masih terasa aneh meskipun ia sudah satu tahun berteman bersama Raegan yang lebih memilih berdiri di depan rumahnya bersama-sama menunggu bus sekolah datang menjemput daripada pergi bersama ibunya. Raegan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lalu mengusap ujung bibirnya yang memiliki sisa jus jeruk sebagai sarapannya pagi itu. Hailey terkekeh ketika selanjutnya Raegan tampak serius menunggu kedatangan bus sekolah yang dengan memperhatikan jalanan.

"Apa kamu sudah siap menghadapi tawaran gadis-gadis agar kamu mau duduk bersama mereka di dalam bus?"

Raegan menoleh, berekspresi aneh. "Di mana bekal makan siangmu?"

"Aku membawanya di dalam tasku—kamu tidak menjawab pertanyaanku."

"Gadis-gadis itu tidak pernah memintaku duduk bersama mereka karena aku selalu duduk bersamamu."

Hailey mengedikkan bahu, melihat sepatunya yang baru ia sadari talinya tidak terikat kencang. "Aku dengar gadis-gadis berbisik tentangmu kemarin, katanya mereka ingin membuatmu duduk bersama salah satu dari mereka. Semua ini karena kamu tidak pernah makan siang dan tidak pernah duduk di bus dengan anak-anak lain. Mereka mulai berpikir kalau kamu adalah anak cerdas yang tidak pandai bergaul. Maksudku kutu buku."

Raegan terkekeh saat Hailey mengeluh sambil menghela napas kasar kemudian mengikat tali sepatunya. "Aku adalah anak yang pintar dan ramah—semua orang di sekolah menyebutku seperti itu."

"Dan jahil."

"Tidak, kau saja yang selalu cengeng saat kujahili."

"Hentikan, jangan makan siang bersamaku lagi." Hailey berkata ketus sambil mengerucutkan bibirnya, berdiri dengan tegak dan menatap lurus ke depan.

"Jangan terlalu kesal, Hale." Raegan terkekeh, jahil menarik rambut hazel Hailey yang terkepang.

"Jangan makan siang bersamaku lagi. Selamanya." Hailey bersikeras dengan ekspresi merajuknya, mendelik kesal kepada Raegan yang masih menjahilinya.

"Kenapa?"Raegan menoleh cepat, berekspresi penasaran sekaligus tidak suka.

Hailey hampir mengeluarkan jawabannya ketika ia melihat seorang anak laki-laki membuka pintu rumah Nenek Esther dan berlari kecil mendekati dirinya dan Raegan yang sedang menunggu bus sekolah datang. Penampilannya unik—Hailey menyukai rambutnya yang keriting dan berwarna cokelat. Dahinya berkerut saat menyikut tangan Raegan, berbisik, "Hei, bukankah Nenek Esther hanya tinggal dengan anjingnya?"

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now