BAB 65

35 9 12
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel. 

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. Amen - Natalie Taylor

2. You're My Sunshine - Christina Perri

***

Setiap manusia memiliki persoalan.

Memori-memori.

Penyesalan.

Waktu yang terbuang sia-sia.

Robert Burke tepekur di ruang tunggu, mempersoalkan banyak hal yang di antaranya adalah janji setia untuk Edgar, prinsip hidupnya untuk selalu menepati janji, dan bersikap sebagai manusia yang memiliki hati mulia. Tepekur, dia merenungi memori saat bertemu dengan Hailey pertama kalinya. Gadis itu berpenampilan formal berwarna cerah, mengantarkan Neil Brown ke depan pintu Summer Counseling usai menuntaskan konseling pertama mereka sambil tersenyum begitu rupawan kepada Raegan, tidak peduli seberapa sering lelaki itu memberinya sorot kebencian. Setelah itu Robert merenungi memori ketika bertemu Raegan pertama kalinya saat berusia enam tahun. Anak laki-laki yang penuh semangat, pintar, dan selama hidupnya selalu begitu menyayangi ibunya. Beranjak dewasa menjadi pekerja keras dan pemimpi besar.

Kepala Robert selalu tertunduk. Berjam-jam dia memikirkan banyak hal. Memori saat dia melihat Hailey tanpa ragu menggoreskan tanda tangan di atas perjanjian, menatap tulus kepada Raegan saat mengucap janji pernikahan di gereja, dan juga bagaimana sorot kesedihannya saat menunggu Raegan di ruang perawatan pasca operasi. Sehingga kini, Robert memikirkan Hailey yang terpejam di dalam ruang operasi memperjuangkan tidak hanya nyawanya sendiri melainkan juga nyawa janinnya. Robert mempersoalkan, mengapa tanggung jawab terberat dalam hidup saat ini harus jatuh di tangannya? Robert Burke tidak pernah mempersiapkan diri untuk berbohong dan setia secara bersamaan.

Penyesalan yang Robert miliki, tidak tahu akan menjadi apa jika dia mengingkari janjinya kepada Hailey bila memutuskan benar-benar memberitahu Raegan. Ataukah penyesalan yang akan datang akan menjadi apa, bila dia tidak memberitahu Raegan bahwa istri dan anaknya berada di ruang operasi memperjuangkan nyawa dan mengemis kepada Tuhan agar berbelas kasihan memberi takdir yang indah untuk mereka yang kesakitan dan tak berdaya. Siapapun tahu, Hailey terlalu sering mendapatkan kehilangan dan penyesalan. Semua itu terlalu menyakitkan.

Robert Burke mempersoalkan dan berharap agar waktu yang digunakan untuk tepekur tidak akan berlalu sia-sia. Keputusan bulat miliknya sendiri adalah menghubungi Pamela untuk datang. Wanita itu berlari kencang di lorong rumah sakit, menggendong satu tas pakaian Hailey dengan tangan gemetar, lalu memeluk Robert dengan erat. Pamela bertetesan air mata saat Robert memberi tahu apa yang terjadi dan dia membekap mulut sambil membisikkan doa untuk Hailey serta janinnya. Setelah itu menangis semakin sering saat perawat dan dokter mengantar Hailey ke ruang inap, khususnya ketika Hailey tidak kunjung membuka matanya untuk mereka.

"Bukankah mereka tidak pernah tidur dalam satu ranjang, Pamela? Bukankah mereka sudah menandatangani perjanjian? Bukankah mereka sudah sepakat? Bukankah...." Robert mempertanyakan banyak hal setelah Pamela hadir menemaninya. Tangannya menutupi wajah. Menunduk. Punggungnya membungkuk di atas kursi lalu memandangi Hailey.

"Robert, cinta adalah sesuatu yang misterius—nyonya Edgar pernah memberitahuku hal itu. Kehidupan... juga sama misteriusnya." Pamela mengusap air mata yang jatuh lambat di pipinya. Menatap wajah pucat Hailey lalu menatap Robert. "Seberapa dalam mereka menggores tinta di atas kertas, perasaan manusia apalagi cinta yang tumbuh merambat tidak akan semudah itu dikendalikan. Urusan perasaan diluar kemampuan manusia sekeras apapun tidak menginginkannya, tidak peduli jika setiap saat mereka berdua menyangkalnya. Apalagi berdalih bahwa mereka hanya berteman. Hanya keluarga. Tapi lihatlah, kita berdua tahu bagaimana cara mereka saling memandang dan bergantung satu sama lain."

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now