BAB 41

51 9 9
                                    

Daftar lagu milik Rachell Bryy untuk novel ini, tersedia di spotify dengan judul yang sama dengan judul novel.

Playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel" On Spotify :

1. To Be Loved - Adele

(To Be Loved hampir 'menuliskan' isi cerita ini dan menjadi lagu favoritku dalam playlist "I'll Always Be Your Guardian Angel". makna liriknya, seolah mewujudkan karakter Hailey dan apa yang ia lakukan hingga penyesalan, perenungan, memori-memori, hingga tidak pernah mempersoalkan membentuk separuh dirinya. aku harap kalian mendengarkan lagu ini juga.)

***

"Raegan, pantas saja gadis-gadis itu mengatakan kamu tampan. Kamu memang tampan sekarang."

Raegan tidak tahu bagaimana bisa Hailey menertawakan, meledek, dan memujinya di saat yang bersamaan. Daripada kesal, ia hanya menghela napas sambil berusaha mengusap wajahnya yang kotor. Usaha yang ia lakukan begitu sia-sia ketika kedua tangan sama kotornya. Raegan lantas menggeram kesal. "Berhenti tertawa. Wajahku seperti ini karenamu. Pandai menghidupkan perapian apanya...."

"Oh, kemarilah." Hailey menahan tawanya demi meraih sapu tangan yang sejak tadi ia simpan dalam saku lalu mendekati Raegan. Sapu tangan itu ia usapkan di wajah Raegan dengan perlahan, berusaha membersihkan noda hitam dengan cepat.

Wajah tampan Raegan yang selalu mendapat pujian, sore itu benar-benar tertutupi oleh abu dan tidak pernah berhenti membuat Hailey tertawa. Tubuh Raegan yang terlalu tinggi dan segala macam pesonanya berusaha Hailey kendalikan dengan meletakkan tangan di bahu Raegan. "Lihatlah ini, Raegan Edgar yang terhormat, pintar, kaya raya, selalu digilai perempuan dan bertubuh tinggi, sekarang tidak bisa membersihkan wajahnya yang hitam dan kotor—jangan cemberut, dengan hanya bagian mata abu-abu yang terang dan bibir mengerucut yang terlihat, aku bisa tertawa sampai pagi."

"Semua ini karenamu."

Raegan yang kesal, di pendengaran Hailey terdengar seperti sedang merajuk. Ia begitu ingin tertawa, sekaligus tersenyum lembut dan hatinya merasa hangat sehingga usapan tangannya bekerja lebih baik untuk membersihkan wajah Reagan. Lambat-lambat melakukannya, Hailey ingin memuaskan diri menatap wajah Raegan dengan lebih dekat.

"Sudah selesai. " Hailey tertawa halus, sesekali mengusap dengan ibu jarinya di kening dan pipi Raegan yang masih memiliki noda. Hiburan itu menjadi keseriusan yang menyenangkan, sampai tidak menyadari bahwa jarak wajahnya terlalu dekat dengan Raegan untuk pertama kalinya.

Hampir terdiam begitu lama, Hailey benar-benar memuaskan dirinya untuk menatap wajah tampan yang ada di depannya. Hati yang lemas, sekaligus berdegup kencang. "Sekarang kamu... benar-benar terlihat tampan...."

Boleh jadi Raegan jarang mendengar Hailey tertawa, tetapi pujian dan bisikan lirih tersebut tanpa sadar telah menjadi keinginannya. Beberapa saat ia berkedip, berpikir sebentar lalu merengkuh Hailey padanya. "Menurutmu seperti apa wajahku selama ini?"

"Bagaimana.... Aku tidak tahu...."

"Kau melihatnya hampir setiap malam, Hailey. Bagaimana kau tidak tahu?"

"Benar.... Tapi aku... tidak tahu...." Hailey merasa dirinya berada di gravitasi dunia lain. Melantur dan tidak bisa berkedip ketika Raegan menuntutnya untuk menjelaskan. Senyuman di bibirnya lenyap dan Hailey membuka bibirnya, tetapi tidak sanggup mengucapkan kalimat apapun selain dalam hati memuji ketampanan Raegan.

Sedangkan ekspresi kekaguman yang tidak bisa Hailey sembunyikan di wajahnya, sore itu justru menghibur Raegan dan membuatnya tersenyum, hampir mendengus geli. Kelopak mata Raegan melengkung membentuk hal yang serupa dengan bibirnya menjadikannya sebagai pemandangan yang dapat Hailey kagumi lebih lama. Jarak yang terlalu dekat dan hiburan-hiburan yang Raegan dapatkan, membuat perasaan asing hinggap dan menguasai dirinya begitu cepat.

I'll Always Be Your Guardian AngelWhere stories live. Discover now